JAYAPURA - PAPUA, BHINNEKANEWS71.Com - Ruben Maryen salah satu warga masyarakat asli Biak yang lebih tertua mengisahkan, bahwa dirinya sudah sejak 25 tahun lalu tinggal di sekitaran wilayah SD Inpres Komba, Kampung Yobeh Kabupaten Jayapura.
Katanya, terkait perkembangan bahasa itu memang sangat susah tapi selalu bahasa itu terbiasa di ucapkan dalam sebuah ibadah ikatan biak yang ada di seputaran kota dan kabupaten Jayapura.
"Sementara program bahasa budaya dan Adat aktivitas itu sudah ada tinggal kita laksanakan, Tapi saat ini kepala suku atau dalam ucapan bahasa Biak mananwir itu sementara di provinsi belum di kukuhkan sehingga kita kerukunan Biak di Kabupaten Jayapura juga masih menunggu,” ujarnya.
Kami sudah memikirkan hal itu namun belum ada wadah yang menggali kembali dan meneruskan kepada regenerasi untuk belajar bahasa budaya dan berlatih bernyanyi dengan karakter adat di WOR sampai saat ini kurang dan tidak di kembangkan sehingga terbatas karena kepala sukunya belum di kukuhkan sementara ini kita sedang menunggu dilantik, Sesudah itu baru bisa kita terapkan kembali budaya bahasa adat istiadat, dan kita akan upayakan melihat orang - orang asli Biak yang mempunyai kelebihan tentang bahasa budaya dan adat istiadat". terang Ruben menceritakan, Rabu (21/07/2021).
Kemudian perkembangan menghitung 1 sampai 10 menggunakan bahasa dan juga hari tahun dengan bahasa itu sudah ada tapi belum kita kembangkan," papar Ruben.
Saya bukan pengurus inti tapi saya merasa yang tertua sehingga sedikit pendapat dan penjelasan tetang bahasa budaya dan adat dapat saya beberkan kepada wartawan BHINNEKANWEWS71.Com, Karena itu sangat penting untuk generasi penerus,” tutupnya.
(Yakonias M)
Thanks for reading Program Bahasa Budaya dan Adat Istiadat Biak Dinilai Masih Kurang dan Tidak Dikembangkan | Tags:
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Program Bahasa Budaya dan Adat Istiadat Biak Dinilai Masih Kurang dan Tidak Dikembangkan
Posting Komentar