JAKARTA, BHINNEKANEWS71.Com - Di depan gedung KPK RI yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Jakarta berlangsung aksi unjuk rasa digelar pihak BEM SI. Demonstrasi itu dilakukan menolak pemecatan terhadap pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Sebelumnya, BEM SI juga telah memberikan ultimatum kepada Presiden Joko Widodo untuk turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut.
Akan tetapi, ultimatum tersebut tidak mendapat tanggapan dari Presiden Jokowi hingga akhirnya massa kembali memutuskan untuk aksi.
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak , untuk menindaklanjuti dari Ultimatum Jokowi yang telah melewati 3 x 24 Jam dari ultimatum dikirimkan," kata Koordinator Media BEM SI 2021, Muhammad Rais dalam keterangannya.
Adapun, dalam aksinya hari ini mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan yang ditujukan kepada pimpinan KPK dan Presiden Jokowi. Berikut ini sejumlah tuntutan mahasiswa, yaitu :
1. Mendesak Ketua KPK untuk mencabut SK 652 dan SK 1327 tahun 2021 atas pemberhentian 57 pegawai KPK disebabkan oleh TWK yang cacat formil secara substansi mengandung rasisme, terindikasi pelecehan dan mengganggu hak privasi dalam beragama.
2. Mendesak Presiden untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat 56 Pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
3. Mahasiswa juga menuntut ketua KPK, Firli Bahuri, untuk mundur dari jabatannya lantaran dianggap telah gagal menjaga integritas dan marwah KPK dalam pemberantasan korupsi.
4. Mahasiswa mendesak KPK agar menjaga marwah dan semangat pemberantasan korupsi.
5. Menuntut KPK agar segera menyelesaikan permasalahan korupsi seperti kasus bansos, BLBI, benih lobster, suap Ditjen Pajak, kasus suap KPU Harun Masiku dan lainnya.
Di pihak lain, di sisi sebelah gedung KPK yang berdekatan dengan Hotel Royal Kuningan juga turut dilangsungkan aksi unjuk rasa. Akan tetapi, massa tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD), dam Komunitas Cinta Bangsa menggelar aksi 'Menolak KPK Tandingan, dan Segera Pecat 57 Pegawai Tak Lolos TWK (Tes Wawasan Kebangsaan)'
Di lokasi pihak yang aksi, seruan orator aksi, sebutlah Bram menyerukan,"KPK hari ini terus diintervensi oleh barisan sakit hati dengan terus menyulut amarah publik dengan menganggap TWK KPK sebagai instrumen politis," lontarnya kala orasi.
Menurutnya klaim tersebut sepihak sebagai cara cara mengadu domba. Bahkan, kinerja KPK hingga hari ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Bahkan bekerja secara profesional dengan orientasi asset recovery. Buktinya, KPK di era Firli Bahuri berhasil pulihkan asset 592 triliun pada Juni lalu.
Imam Arifin, koordinator aksi mengatakan kalau Komunitas Cinta Bangsa (KCB) meminta masyarakat agar terus memberikan dukungan terhadap 94 persen pegawai yang lolos dari tes TWK. Selain itu, pihaknya mendukung langkah KPK memberhentikan pegawai yang tidak memiliki integritas, dan kapabilitas. Utamanya dalam menjunjung wawasan Pancasila, UUD'45 dan Bhinneka Tunggal Ika.
Diketahui, kisaran 1.200 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan mengamankan jalannya demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Gedung Merah Putih KPK, pada Senin (27/09) 2021. Kapolsek Metro Setiabudi, Kompol Beddy Suwendi berkata,"1.200 (personel diturunkan amankan demo BEM SI)," Jakarta, Senin (27/09/2021). (*)
Thanks for reading Aksi Demo Pro - Kontra Pegawai KPK Tidak Lolos TWK di Depan Gedung Merah Putih KPK | Tags: Headline Hukum dan Pemerintahan Jakarta Nasional
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Aksi Demo Pro - Kontra Pegawai KPK Tidak Lolos TWK di Depan Gedung Merah Putih KPK
Posting Komentar