Jakarta, BhinnekaNews71.Com -- Sopir truk bernama Muhamad Idrus (29) yang ditemukan terikat di Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor ternyata merekayasa aksi perampokan yang dialaminya.
Idrus sempat mengaku bahwa dirinya menjadi korban perampokan di Tol Tangerang-Jakarta KM 31 hingga akhirnya dibuang ke Gunung Sindur.
"Sopir membuat berita bohong bahwa mobil truk bermuatan gula tersebut dirampok dan ia dibuang di Gunung Sindur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam keterangannya, Kamis (7/7).
Peristiwa ini bermula saat Idrus yang bekerja sebagai sopir truk mendapatkan tugas untuk mengirimkan gula pasir sebanyak 25 ton dengan tujuan Cikande ke Tanjung Priok pada Selasa (28/6).
Namun, Idrus beserta puluhan ton gula yang dibawanya itu tak kunjung sampai di tempat tujuan. Tak hanya itu, Idrus juga tidak bisa dihubungi.
Bahkan, untuk meyakinkan pemilik mobil, Idrus sebagai sopir juga membuat laporan polisi dari peristiwa perampokan yang dialaminya.
Padahal yang terjadi adalah Idrus bersekongkol dengan rekannya Sardi, untuk melakukan penggelapan truk bermuatan 25 ton gula pasir tersebut.
Idrus pun menyerahkan truk itu kepada Sardi. Idrus juga diikat oleh Sardi kemudian dibawa dan ditinggalkan dalam keadaan terikat di Gunung Sindur.
"Dan menyebarkan berita bohong bahwa ia (Idrus) baru saja dibegal agar mendapat simpati dari masyarakat," ucap Zulpan.
Dari hasil penyelidikan polisi, Idrus akhirnya ditangkap terkait rekayasa perampokan yang dilakukannya. Ia ditangkap di kediamaannya di Lebak, Banten, Minggu (3/7).
"Selanjutnya pelaku beserta barang bukti yang ditemukan dibawa Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ujar Zulpan.
Sebelumnya, Idrus ditemukan dalam kondisi terikat di Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Rabu (29/6).
Ia mengaku menjadi korban perampokan di Tol Tangerang-Jakarta, KM 31 pada Selasa. Setelah dirampok, korban kemudian dibuang ke daerah Gunung Sindur.
Korban juga mengaku bahwa perampokan itu terjadi saat dirinya sedang berhenti di bahu jalan tol untuk istirahat. Tiba-tiba lima orang tak dikenal datang dan menodongkan senjata api.
Kemudian, pelaku juga mengikat kaki dan tangan korban. Selain itu, kepala korban juga ditutup. Pelaku kemudian membawa korban dari lokasi beserta truk dan isinya.
"Korban saat itu hanya sendiri. Tidak ada kernet. Dirinya sedang menepi di bahu jalan sambil menunggu jam operasional truk. Hingga para pelaku datang, dan menyekap korban," kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini, Kamis (30/6). (***)
Thanks for reading Sopir Truk Bermuatan Gula yang Diikat di Gunung Sindur ternyata Rekayasa Perampokan | Tags: Headline Hukrim Jakarta
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Sopir Truk Bermuatan Gula yang Diikat di Gunung Sindur ternyata Rekayasa Perampokan
Posting Komentar