CIREBON - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Februari 2022 meluncurkan Kurikulum Merdeka menggantikan Kurikulum 2013 untuk diberlakukan di dunia pendidikan Indonesia tingkat SD hingga SMA. Kurikulum Merdeka ini sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Maka dari itulah, ada namanya mata pelajaran "Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Menurut artikel resmi milik Kemendikbudristek bahwa mata pelajaran P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia berdasarkan atas visi pendidikan Indonesia, yaitu untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Dan demi mencapai visi tersebut maka mata pelajaran P5 berupaya menjadikan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Supaya tercapai cita-cita di atas, maka salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Cirebon, yang bernama SMP Kristen Terang Bangsa mengadakan acara tentang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berlangsung hanya dalam satu hari pada Jumat, 28 Oktober 2022 jam 08.30-12.30 WIB, bertempat di gedung Gratia lantai 1. "Acara ini mengusung tema 'Kewirausahaan dan Pentas Seni'. Kewirausahaan difokuskan bagi kelas 7 yang mengelola bazar, sedangkan kelas 8 dan kelas 9 mengelola pentas seni. Di samping itu ada juga stand permainan, stand lukisan, stand kreativitas siswa dan stand foto good, "kata I Bagus Made Andalakris Pujangga (36) (Jumat, 28/10/2022).
Lebih lanjut, kepala sekolah SMP Terang Bangsa ini mengatakan bahwa barang-barang yang dijual dalam bazar tersebut lebih kepada snack anak, sedangkan jenis seni yang dipentaskan adalah band, drama dan danse. "Harapan kami guru-guru bagi siswa-siswa kelas 7 adalah mereka lebih tahu bagaimana cara mengelola kewirausahaan, mereka harus menghitung sendiri modalnya berapa dan apa saja barang yang harus dijual sampai harus menghitung berapa jumlah keuntungan yang sudah diperoleh pun sendiri.
Kemudian bagi siswa-siswa kelas 8 dan 9, kami guru-guru berharap supaya mereka bisa meng-create semua kegiatan karena seluruh kepanitiaan ditangani oleh mereka, sementara guru-guru hanya pendamping saja, "ungkapnya.
Ketika disinggung tentang alokasi dana, kepala sekolah yang berasal dari Bali ini menjelaskan bahwa semuanya sudah ditanggung oleh pihak sekolah dan kelas tanpa sedikit pun meminta sumbangan orang tua siswa. "Total besar kisarannya, saya tidak tahu karena para wali kelas masing-masing yang memegangnya, "ujarnya.
Adapun peserta dari luar yang diundang dalam acara P5 ini terdiri atas siswa-siswa SD kelas 4-6 dan orang tua siswa kelas 7-9. "Bagi siswa-siswa kelas 4-6 SD, acara ini bukan hanya untuk disaksikan tetapi juga menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan SMP Kristen Terang Bangsa. Tetapi bagi orang tua siswa, undangan untuk menghadiri acara ini tidak bersifat mutlak, artinya boleh datang atau boleh tidak. O ya sebagai informasi tambahan bahwa tema "Kewirausahaan dan Pentas Seni" ini merupakan tema pertama dari penerapan mata pelajaran P5 yang nanti akan dilanjutkan pada bulan November dengan tema "Demokrasi dalam kaitannya dengan pemilihan ketua OSIS", dan terakhir yang ketiga adalah tema "Outing - piknik keluar kota". Ketiga kegiatan tersebut hanya untuk SMP Kristen Terang Bangsa dari kelas 7 sampai kelas 9, "ucapnya menutup pembicaraan.(*/Red)
Thanks for reading Penerapan Mata Pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Kristen Terang Bangsa | Tags: Cirebon Headline Pendidikan
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Penerapan Mata Pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Kristen Terang Bangsa
Posting Komentar