Kab.Serang|| Ramainya informasi di tengah -tengah masyarakat Kp Nyompok desa Nyompok Kecamatan Kopo Kabupaten Serang.
Terkait salah satu perusahaan di wilayah desa Nyompok yaitu PT SETIA RAYA MANDIRI yang memproduksi bata apung / hebel, yang mana warga merasa sangat di rugikan oleh keadaan perusahaan tersebut.
Beberapa keluhan warga setempat dan salah satu aktivis pemerhati lingkungan atas nama BG (Inisial-red) menjabarkan rincian keluhan selama ini, diantaranya :
1.Polusi asap
2.Debu
3.Bising
4. Saluran kali Cicinta milik PUPR dan Sumber Daya Air di urug oleh PT SRM padahal aliran kali Cicinta sangat penting untuk mengairi lahan persawahan guna mengelola pertanian / palawija.
5. PT SRM membuang IPAL B3 ke kali Cicinta karena diduga tidak memiliki IPAL didalam perusahaan tersebut.
6. Pembuangan dari PT SRM mencemari sebagian lahan persawahan milik warga.
7.Jika musim hujan,air muntahan yang tidak tertampung diarea perusahaan PT SRM membanjiri jalan raya.
8.Selama berdirinya perusahaan tidak adanya kompensasi kebijakan untuk masyarakat sekitar.
Saat dikonfirmasi Sabtu 16/12/2023 kepada pemilik perusahaan PT SRM atas nama Ti (Inisial-red) terkait masalah pengurugan kali Cicinta terkait perizinannya dan pembuangan IPAL B3 ke saluran kali Cicinta milik PUPR tidak ada jawaban sepatah kata pun, dan hanya dibaca.
Selang beberapa menit di chat kembali ternyata diblokir, yang semula ada foto profil WA nya dan ceklis dua biru, kini tidak ada profil di WA nya dan di chat pun ceklis satu.
Diduga pemilik perusahaan asal Negeri Tirai Bambu alergi dengan pertanyaan wartawan seputar kegiatan usahanya yang sedang dijalankan.
(Taswan)
Thanks for reading Diduga Alergi Wartawan Terkait Pembuangan B3 dan Pengurugan Kali Cicinta Diduga Oleh PT SRM, Nomor Hp Wartawan Di Blokir Oleh Salah Satu Pengurus Perusahaan | Tags: Headline News Serang
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Diduga Alergi Wartawan Terkait Pembuangan B3 dan Pengurugan Kali Cicinta Diduga Oleh PT SRM, Nomor Hp Wartawan Di Blokir Oleh Salah Satu Pengurus Perusahaan
Posting Komentar