Tampilkan postingan dengan label Buleleng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buleleng. Tampilkan semua postingan

Kisah Pilu Ibu Dibunuh Anak Kandung di Jepara, Ibu Minta Anak Berbohong ke Polisi

September 23, 2021


Foto: MF (17) tersangka pembunuh Ini kandungnya saat diperiksa di Mapolres Jepara, Selasa (21/9) sumber (Dok Polres Jepara) 


JEPARA, BHINNEKANEWS71.Com - Sebelum meregang nyawa karena ditusuk pisau dapur dan dianiaya oleh anak kandungnya sendiri, seorang ibu di Jepara, Jawa Tengah, sempat meminta anaknya untuk berbohong ke polisi.

"Sebelum meninggal dunia, ibunya berpesan khusus kepada tersangka. Sampaikan ke orang-orang, aku ditusuk orang gila yang masuk rumah dan bukan kamu," ungkap Kasatreskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi saat dihubungi awak media melalui ponselnya seperti dikutip dari Kompas.com,  Kamis (23/9). 

Menurut Rozi, MF (17) sempat menuruti permintaan terakhir korban, SM (34) itu.

Namun, dari hasil penyelidikan, polisi mengungkap sejumlah kejanggalan dan akhirnya menangkap MF.


Sakit hati karena dimarahi

Menurut Rozi, peristiwa tragis itu terjadi di rumah korban di Desa Singorojo, Kecamatan Mayong.

Saat itu, MF sedang menonton televisis. Lalu korban datang dan menegur korban agar tak hanya malas-malasan saja.

Tak disangka, teguran korban itu membuat tersangka emosi. Tersangka lalu segera bangkit, mengambil pisau dapur dan menikam korban.

"Pengakuan tersangka, ia kesal sering dimarahi karena tidak bekerja dan disebut hanya bisa makan, tidur, dan nonton televisi saja. Korban ditusuk dengan pisau dapur yang berada di dekatnya,” ujar Rozi.


Sempat cari pertolongan

Sesaat setelah melukai korban, MF mengaku panik dan segera mencari pertolongan ke warga.

"Korban sempat dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Mayong, namun nyawanya tidak tertolong karena pendarahan, dan korban dinyatakan meninggal dunia sore pukul 17.00," ucapnya.

Tersangka dijerat Pasal 44 Ayat (3) UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).

"Ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000," bebernya. (*) 

TNI dan Warga Bentrok Saat Swab Massal di Buleleng, Dandim Terluka

Agustus 24, 2021


Foto: Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol INF Muhammad Windra Listrianto saat mendatangi Mapolres Buleleng usai melapor terkait aksi pemukulan saat pelaksanaan swab di sidatapa (Foto dan Artikel Radar Bali.Id) Eka Prasetya.



BULELENG, BHINNEKANEWS71.Com -Bentrokan antara personel TNI dengan warga terjadi di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (23/8).

Bentrok aparat TNI dengan warga terjadi saat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng melakukan swab antigen massal di pelataran Pura Desa Adat Sidatapa sekitar pukul 09.45 WITA.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, kronologi hingga bentrokan terjadi berawal saat tim melakukan swab secara acak terhadap warga.

Seluruh warga yang melintas di dekat pura desa dihentikan. selanjutnya mereka diarahkan ke pelataran pura guna menjalani tes swab.

Sekitar pukul 09.45 muncul sebuah sepeda motor Scoopy berwarna krem yang dikemudikan dua orang pemuda.

Keduanya saat itu tak mengenakan masker.

Anggota satgas sempat menghentikan keduanya. Namun mereka memilih kabur bahkan sempat nyaris menabrak salah seorang personel TNI yang berjaga.

Personel sempat mengejar keduanya, namun tak terkejar.

Selang beberapa lama keduanya kembali. Pemuda dan personel sempat terlibat perdebatan. Mereka lantas dibawa ke lokasi swab massal.

Kedua pemuda itu selanjutnya diberi pemahaman oleh Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto soal pentingnya swab.

Belakangan muncul sekelompok orang yang berusaha menarik kedua pemuda itu dari lokasi swab massal.

Salah seorang dari kelompok itu diduga sempat memukul Dandim Windra di bagian belakang kepala.

Tak pelak peristiwa itu memicu reaksi para personel. Personel TNI pun memburu pria yang diduga memukul dandim.

Saat dikejar, pemuda yang diduga memukul dandim berusaha melawan.

Akibatnya, keributan pun pecah dan terjadi perkelahian.

Dandim Windra pun sempat berusaha melerai para personel.

Peristiwa itu juga memicu reaksi warga lainnya. Kendaraan dinas TNI sempat hendak dirusak warga. Sebelum akhirnya dihalau aparat.

Setelah berhasil dilerai, pihak TNI mendatangi keluarga korban dan melaksanakan mediasi.

Namun dari pihak korban disebut belum menyetujui permintaan tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, selain seorang warga Sidatapa terluka, Dandim Buleleng dan tiga anggota Kodim Buleleng juga terluka dalam insiden ini. (*/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *