Tampilkan postingan dengan label Cirebon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cirebon. Tampilkan semua postingan

Latihan Praktek, Yon Arhanud 14/PWY Gelar Alutsista Lindungi Bandar Udara Cakrabuana

Mei 26, 2023



Cirebon - Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yon Arhanud) 14/ PWY menggelar latihan praktik lapangan di Bandar Udara Cakrabhuwana Cirebon Jl. Jenderal Sudirman, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.


Demikian disampaikan Danyon Arhanud 14/PWY Cirebon Mayor Arh Yanuar Yudistira melalui saluran telepon seluler, Jum’at (26/05/2023).


Kegiatan Latihan Collective Training tersebut dibuka pada tanggal 15 Mei 2023 lalu dan akan berakhir hari Jumat 26 Mei 2023.


Latihan praktik lapangan dalam rangkaian latihan hari ke-11 dilaksanakan dalam 3 sesi latihan praktik.


Ketiga sesi tersebut meliputi penggelaran alutsista rudal dan radar, sinkronisasi alutsista rudal dan radar, serta Prosedur pengendalian operasi mulai penangkapan, identifikasi, penguncian hingga simulasi penembakan sasaran.


Pada kesempatan itu Mayor Arh Yanuar Yudistira menjelaskan dalam skenarionya Batalyon Arhanud 14/PWY menggelar alutsista di sekeliling Bandar Udara Cakrabhuwana Cirebon untuk melindungi bandara tersebut dari serangan udara pesawat musuh.


"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengoperasikan alutsista milik TNI AD di Yon Arhanud 14/PWY yang modern, maju dan canggih," jelas Mayor Yanuar.


Selama pelatihan Collective Training tersebut, Yonarhanud 14/PWY bekerjasama dengan para instruktur dari Angkatan Darat Inggris atau British Army.


"Instruktur dari British Army yang berlatih bersama prajurit Yon Arhanud 14/PWY memiliki berpengalaman di medan perang, sehingga hal tersebut dapat kita kembangkan dalam hal-hal teknis selama latihan" terang Danyon.


Diharapkan seluruh prajurit Yon Arhanud 14/ PWY Cirebon setelah mengikuti pelatihan Collective Training menjadi lebih profesional dalam mengawaki alutsista Rudal Starstreak. 


Sumber : Pendam III/ Siliwangi

Penerapan Mata Pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Kristen Terang Bangsa

Oktober 29, 2022




CIREBON - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Februari 2022 meluncurkan Kurikulum Merdeka menggantikan Kurikulum 2013 untuk diberlakukan di dunia pendidikan Indonesia tingkat SD hingga SMA. Kurikulum Merdeka ini sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Maka dari itulah, ada namanya mata pelajaran "Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Menurut artikel resmi milik Kemendikbudristek bahwa mata pelajaran P5 adalah projek yang akan menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia berdasarkan atas visi pendidikan Indonesia, yaitu untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. Dan demi mencapai visi tersebut maka mata pelajaran P5 berupaya menjadikan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.



Supaya tercapai cita-cita di atas, maka salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Cirebon, yang bernama SMP Kristen Terang Bangsa mengadakan acara tentang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berlangsung hanya dalam satu hari pada Jumat, 28 Oktober 2022 jam 08.30-12.30 WIB, bertempat di gedung Gratia lantai 1. "Acara ini mengusung tema 'Kewirausahaan dan Pentas Seni'. Kewirausahaan difokuskan bagi kelas 7 yang mengelola bazar, sedangkan kelas 8 dan kelas 9 mengelola pentas seni. Di samping itu ada juga stand permainan, stand lukisan, stand kreativitas siswa dan stand foto good, "kata I Bagus Made Andalakris Pujangga (36) (Jumat, 28/10/2022).



Lebih lanjut, kepala sekolah SMP Terang Bangsa ini mengatakan bahwa barang-barang yang dijual dalam bazar tersebut lebih kepada snack anak, sedangkan jenis seni yang dipentaskan adalah band, drama dan danse. "Harapan kami guru-guru bagi siswa-siswa kelas 7 adalah mereka lebih tahu bagaimana cara mengelola kewirausahaan, mereka harus menghitung sendiri modalnya berapa dan apa saja barang yang harus dijual sampai harus menghitung berapa jumlah keuntungan yang sudah diperoleh pun sendiri. 



Kemudian bagi siswa-siswa kelas 8 dan 9, kami guru-guru berharap supaya mereka bisa meng-create semua kegiatan karena seluruh kepanitiaan ditangani oleh mereka, sementara guru-guru hanya pendamping saja, "ungkapnya.



Ketika disinggung tentang alokasi dana, kepala sekolah yang berasal dari Bali ini menjelaskan bahwa semuanya sudah ditanggung oleh pihak sekolah dan kelas tanpa sedikit pun meminta sumbangan orang tua siswa. "Total besar kisarannya, saya tidak tahu karena para wali kelas masing-masing yang memegangnya, "ujarnya.



Adapun peserta dari luar yang diundang dalam acara P5 ini terdiri atas siswa-siswa SD kelas 4-6 dan orang tua siswa kelas 7-9. "Bagi siswa-siswa kelas 4-6 SD, acara ini bukan hanya untuk disaksikan tetapi juga menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan SMP Kristen Terang Bangsa. Tetapi bagi orang tua siswa, undangan untuk menghadiri acara ini tidak bersifat mutlak, artinya boleh datang atau boleh tidak. O ya sebagai informasi tambahan bahwa tema "Kewirausahaan dan Pentas Seni" ini merupakan tema pertama dari penerapan mata pelajaran P5 yang nanti akan dilanjutkan pada bulan November dengan tema "Demokrasi dalam kaitannya dengan pemilihan ketua OSIS", dan terakhir yang ketiga adalah tema "Outing - piknik keluar kota". Ketiga kegiatan tersebut hanya untuk SMP Kristen Terang Bangsa dari kelas 7 sampai kelas 9, "ucapnya menutup pembicaraan.(*/Red) 

Anak Durhaka di Cirebon Lindas Kaki Ibunya Pakai Sepeda Motor Karena Tak Diberi Uang untuk Beli Miras

Juli 08, 2022



Cirebon, BhinnekaNews71.Com -- Jajaran Satreskrim Polresta Cirebon mengamankan MS (32 tahun), pemuda yang melakukan kekerasan terhadap ibu kandungnya. Akibat tindakan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga tersebut, korban mengalami luka-luka.


Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Reskrim, Kompol Anton, mengatakan, tersangka MS merupakan warga Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. "Tersangka berada dalam pengaruh minuman beralkohol ketika melakukan tindakan kekerasan kepada ibu kandungnya, di rumahnya yang berada di Kecamatan Gegesik," ujar Anton, Kamis (7/7/2022).


Anton menjelaskan, kejadian bermula saat tersangka meminta uang sebesar Rp 300 ribu kepada korban untuk membeli minuman keras atau beralkohol. Saat itu, korban hanya memberinya uang senilai Rp 250 ribu dan menasehati tersangka agar tidak meminum minuman beralkohol.


Namun, tersangka tak menghiraukan nasihat ibunya itu dan mengeluarkan sepeda motor untuk berangkat membeli minuman beralkohol. "Saat itu, tersangka awalnya menuntun sepeda motor tersebut kemudian melindaskan bannya ke arah kaki kanan korban yang sedang duduk selonjoran. Sehingga korban mengalami luka lebam di betis kaki kanannya," ujar Anton.


Tak berhenti sampai di situ, sepulang dari membeli minuman beralkohol tersebut, tersangka kembali meminta uang Rp 50 ribu kepada korban. Namun, korban tidak memberikannya melainkan menasehati kembali tersangka agar tidak meminum minuman beralkohol.


Akibatnya, tersangka yang dalam keadaan mabuk merasa kesal dan langsung memukul wajah ibunya dengan menggunakan tangan kanannya. Pukulan itu menyebabkan korban mengalami luka bengkak di bagian mata sebelah kanan. "Tersangka dijerat Pasal 44 Ayat 1 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT dan diancam hukuman maksimal lima tahun penjara. Kami juga mengamankan sepeda motor yang digunakan tersangka dalam aksi tersebut," tegas Anton.BKI.(Red) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *