Tampilkan postingan dengan label Dharmasraya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dharmasraya. Tampilkan semua postingan

Undhari Semakin Maju dan Berkembang, Kepala LLDIKTI Wilayah X Apresiasi di Wisuda ke-16

September 17, 2024

Dharmasraya, -- Universitas Dharmas Indonesia (Undhari) gelar rapat senat terbuka dalam rangka wisuda ke-16 yang menjadi momen bersejarah bagi 421 Wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan di empat fakultas kebanggaannya (14/09/ 2024).


Pada momentum Wisuda yang digelar di Dara Jingga Convention center kampus Undhari selalu menjadi kesempatan bagi tamu kehormatan untuk memberikan apresiasi atas inovasi Undhari yang selalu memberikan pelayanan pendidikan dan fasilitas asrama yang dikedepankan.


Afdalisma,S.H.,M.Pd. Kepala LLDIKTI Wilayah X Sumbar dan Jambi mengatakan pandangan dan apresiasinya terhadap Undhari yang selalu konsisten dan berbicara fakta dalam peningkatan kwalitas dan kuantitas mahasiswa barunya.



"Pada saat ini hampir PTS yang ada di wilayah Indonesia mengalami penurunan jumlah mahasiswa barunya tapi Undhari menjawab dengan fakta mahasiswa dan lulusannya grafiknya meningkat setiap tahun," Ucapnya


Afdalisma menambahkan ditengah fenomena turunnya mahasiswa baru di PTS yang ada di Indonesia ternyata kampus yang menawarkan asrama menjadi salah satu strategi.


" Saya lihat salah satu strategi Undhari untuk menarik mahasiswa baru yang tiap tahunnya selalu bertambah dan meningkat ya dengan menawarkan kampus konsep berasrama ini." Tutupnya



Selanjutnya Dra. Hj. Elviana,M.Si. pendiri dan pembina Yayasan Amanah Ampang Kuranji (Undhari) yang juga selaku pimpinan Komite IV DPD RI mengungkapkan Undhari selalu menawarkan fakta tentang kualitas dan pelayanannya.


"Ya kami selalu berbicara fakta terhadap kualitas baik itu dosen maupun fasilitas lainnya yang membuat masyarakat percaya menguliahkan anaknya di Undhari, malahan ada beberapa keluar semua anaknya kuliah di Undhari," pungkasnya


Pada momentum bersejarah tersebut salah seorang perwakilan wisudawati Meilin Septi Annisa dari Kabupaten Tebo Jambi salah seorang mahasiswa penerima KIP Kuliah mengungkapkan rasa syukur telah lulus di kampus Undhari dengan memperoleh Predikat Dengan Pujian.

" Banyak peristiwa dan pengalaman dan pelajaran berharga yang saya lewati di kampus berasrama ini, Saya harap Undhari semakin berkembang dan selalu menyala dalam peningkatan kualitasnya, Jayalah slalu Undhari "tuturnya



Sampai Saat ini Undhari telah menghasilkan lulusan sebanyak 3283 Orang.

Selama 17 Tahun Keberadaannya Undhari telah dikenal dengan kualitas pendidikan yang unggul, berkompeten, berkarakter, dan terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan dan pelayanan pendidikan dengan rata-rata dosen yang telah sertifikasi profesional.

Konsep kampus berasrama menegaskan pentingnya pendidikan yang holistik dan pembentukan karakter mahasiswa, sehingga bisa memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi dan mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia kerja dan diterima oleh masyarakat. (AS)

Public Speaking Class Mahasiswa Undhari Sukses Digelar

Juli 05, 2024


Dharmasraya, -- Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Universitas Dharmas Indonesia (UNDHARI) yang dimotori oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBSI), Unit kegiatan Mahasiswa (UKM)  Gema Undhari, UKM Literasi, English Student Asociation (ESA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Undhari, dan BEM Fakultas se-Undhari sukses menyelenggarakan kegiatan Public Speaking Class dengan mengangkat tema6 "Master of Ceremony: Tips dan Trik Terbaik untuk Pembawa Acara Profesional". Diselenggarakan di lobi utama kampus Undhari, Kamis, (04/07/24)


Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor III, Dr. Amar Salahuddin, M.Pd., Ego Cometra Presiden Mahasiswa, Wakil presiden mahasiswa Bem Km Undhari, Gubernur Bem Fakultas se- Undhari, Bupati Ketua Hima Prodi, dan Ketua UKM dan pengurus Ormawa, dan mahasiswa Undhari. Dr. Amar Salahuddin, M.Pd dalam sambutan dan memberikan pengantar, menyampaikan Public speaking merupakan keterampilan yang sangat penting bagi mahasiswa. Kemampuan ini berperan besar dalam membangun komunikasi efektif, meningkatkan kepercayaan diri, serta mempersiapkan karier di masa depan. "Selain itu, public speaking juga penting dalam advokasi dan kepemimpinan, menjadikan. mahasiswa lebih siap dan mampu berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan." Tegas Amar


Amar menambahkan kegiatan kali ini kegiatan awal dan nanti akan berkelanjutan dan berkesinambungan. "Bersama Ormawa Undhari kita siapkan Workshop Public Speaking dan Creative Writing, Dua skill ini adalah skill yang harus dikuasai dan dimiliki untuk menunjang perkembangan karier mahasiswa, jadi tidak hanya pelatihan biasa tapi bagaimana kita untuk menciptakan atau mencetak mahasiswa kita yang cakap dan terampil berbahasa lisan dan tulis." Tambah Amar


Public Speaking Class ini menghadirkan pemateri  Ari Yanti, S.Pd. yang merupakan seorang praktisi dan MC, dan juga merupakan Uni Duta Wisata Dharmasraya tahun 2019. Ari Yanti menyampaikan materi tips dan trik menjadi pembawa acara profesional, mulai dari pengertian dan tugas seorang pembawa acara (MC), syarat-syarat menjadi MC yang baik, teknik-teknik yang digunakan, serta hal yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh seorang MC. "Sebagai MC, kita adalah penguasa acara, pemandu acara, dan pengatur acara, maka kelancaran dan kesuksesan acara tergantung dengan bagaimana cara kita untuk mensukseskan acara itu sendiri" Papar Ari Yanti.


Sementara itu, pada kesempatan tersebut Presiden mahasiswa Bem Km Undhari, Ego Cometra menyampaikan rasa syukur dengan kegiatan yang digelar, yang memberikan bekal dan keterampilan bagi mahasiswa. "Semoga melalui kegiatan public speaking class ini, kedepannya mahasiswa Undhari bisa lebih percaya diri untuk tampil berbicara di depan umum khususnya sebagai MC dan moderator di acara apapun" Harap Ego.


Selanjutnya, Dayu Astuti selaku panitia pelaksana, melaporkan kegiatan berlangsung sukses dan lancar yang diikuti 300 peserta dari semua Prodi se-Undhari. "Teman-teman mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir dan sesi tanya jawab." Tutup Dayu. (AS)

"Junk Food dan Mahasiswa: Dampaknya pada Kesehatan, Solusi dan Alternatif yang Lebih Sehat"

Juni 19, 2024

Oleh: Fitri Samila

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNDHARI


Dharmasraya, www.bhinnekanews71.com

World Health Organization (WHO) menganggap junk food sebagai makanan yang rendah nilai gizinya dan tinggi dalam lemak jenuh, gula, garam, serta kalori. Konsumsi berlebihan junk food dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya. WHO mendorong untuk mengurangi konsumsi junk food dan mengadopsi pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein sehat.


Junk food adalah makanan cepat saji, istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Di era modern seperti saat ini dengan segala sesuatu yang serba praktis sering membuat masyarakat mengonsumsi makanan cepat saji secara terus-menerus.


Sekarang makanan ini sudah akrab di lidah masyarakat bahkan tidak sedikit yang mengonsumsinya sebagai santapan sehari-hari terutama mahasiswa. Ini bisa dilihat dengan banyaknya mahasiswa yang menghabiskan waktu santai mereka berkumpul bersama teman-temannya di restoran atau tempat makanan cepat saji lainnya. 


Junk food sering menjadi pilihan cepat dan praktis bagi mahasiswa karena bisa disiapkan dengan mudah dan tidak memakan waktu. Selain itu, harganya pun terjangkau, cocok dengan anggaran mahasiswa yang terbatas. Namun, konsumsi berlebihan junk food bisa berdampak negatif terhadap kesehatan jangka panjang, seperti masalah kesehatan jantung dan obesitas. Sebagai alternatif, penting untuk mencari makanan cepat saji yang lebih sehat atau memasak makanan sendiri dengan bahan-bahan yang lebih seimbang gizinya.


Hal ini sangat disayangkan jika dikonsumsi oleh masyarakat apalagi generadi muda, dan mahasiswa karena junk food mengandung jumlah lemak yang besar, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah mineral, sehingga dapat memicu segala macam penyakit berbahaya seperti hipertensi, diabetes, stroke, obesitas, jantung dan kanker.


Adapun jenis-jenis junk food yang sering dikonsumsi mahasiswa yaitu chicken, nugget, sosis, makanan gorengan, makanan yang banyak mengandung gula, makanan dari daging berlemak, dan makanan daging olahan. Bahkan partisipan yang diketahui makan junk food empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan jantung meningkat hingga delapan puluh persen.


Ketika kita membahas kebiasaan makan junk food di kalangan mahasiswa, kita memasuki ranah di mana kenyamanan dan kecepatan seringkali mendahului kehati-hatian terhadap kesehatan. Di tengah kesibukan perkuliahan, tugas, dan aktivitas sosial, banyak mahasiswa merasa cenderung memilih makanan cepat saji dan camilan yang praktis, meskipun menyadari bahwa kebiasaan ini bisa memiliki dampak serius terhadap kesejahteraan mereka.


Salah satu alasan utama di balik prevalensi kebiasaan makan junk food di kalangan mahasiswa adalah keterjangkauan dan kecepatannya. Dalam waktu yang terbatas, opsi makanan instan atau siap saji dianggap sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Terlebih lagi, harga yang terjangkau membuat junk food menjadi pilihan yang menarik bagi mahasiswa dengan anggaran terbatas. 


Meskipun memberikan kepuasan rasa yang cepat, makanan cepat saji dan camilan tidak sehat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka pendek. Mahasiswa yang mengandalkan junk food mungkin merasa kenyang untuk sementara, tetapi kekurangan nutrisi yang esensial dapat mengancam kesehatan mereka secara keseluruhan. Kebiasaan makan junk food tidak hanya berdampak pada kesehatan secara fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan makanan sehat dapat memainkan peran kunci dalam mengubah kebiasaan makan mahasiswa.


Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan makanan sehat, mahasiswa dapat membentuk kebiasaan makan yang lebih baik yang akan mendukung kesehatan mereka sepanjang hayat. Itu semua memerlukan kesadaran, motivasi, dan dukungan dari seluruh komunitas kampus untuk membantu mahasiswa menjalani gaya hidup yang seimbang dan sehat.


Untuk mencegah konsumsi junk food, mahasiswa dapat mengambil beberapa langkah proaktif. Pertama, penting untuk merencanakan dan menyiapkan makanan sendiri dengan bahan-bahan yang sehat. Dengan memasukkan buah, sayur, dan sumber protein dalam menu harian, mahasiswa dapat mengurangi ketergantungan pada opsi makanan cepat saji yang kurang sehat. Selanjutnya, meningkatkan kesadaran akan dampak negatif junk food terhadap kesehatan dapat menjadi motivasi tambahan untuk beralih ke pilihan makanan yang lebih sehat. 


Selain itu, membentuk kebiasaan membawa bekal atau camilan sehat dapat membantu menghindari godaan untuk membeli junk food di luar. Berpartisipasi dalam program edukasi gizi dan membagikan informasi dengan teman-teman juga dapat memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya makanan sehat. Dengan upaya sadar ini, mahasiswa dapat menjaga kesehatan mereka dan mencegah dampak negatif konsumsi berlebihan junk food.


Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan khususnya sebagai generasi bangsa diharapkan memiliki perilaku hidup yang sehat. Seseorang dikatakan sehat jika sehat fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Mari terapkan pola makan sehat untuk menciptakan diri yang sehat, sayangilah dirimu dengan makan makanan sehat. (AS)

"Di Antara Buku dan Kerja: Tantangan Mahasiswa dalam Mencari Uang Tambahan"

Juni 19, 2024

Oleh: Icha Welyati

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNDHARI


Dharmasraya, www.bhinnekanews71.com,

Setiap suara kendaraan yang melintas di jalan raya kota membawa cerita, impian, dan ambisi. Di antara gemerincing koin di kantong saku, mahasiswa mengukir jalan mereka sendiri dalam mencari uang tambahan. Dengan tekad yang tak tergoyahkan dan imajinasi yang berlimpah, mereka menjelajahi beragam jalur kreativitas untuk mengisi dompet mereka.


Bagi banyak mahasiswa, mencari uang tambahan adalah lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan finansial. Itu adalah perjalanan untuk menemukan potensi tersembunyi mereka, mengasah keterampilan mereka, dan mengeksplorasi minat mereka. Dari membuat karya seni hingga menjadi guru les privat, dari menjadi penulis lepas hingga menjalankan bisnis kecil, mereka memanfaatkan bakat dan passion mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan.


Tidak ada rintangan yang terlalu besar bagi mahasiswa yang penuh semangat. Meskipun harus menyeimbangkan antara kuliah, tugas, dan pekerjaan paruh waktu, mereka menemukan waktu untuk mengejar impian mereka. Bahkan dalam kesulitan, mereka tetap teguh, memeluk semangat kewirausahaan yang tak terbatas.


Berjualan online telah menjadi fenomena global yang mengubah cara kita berbelanja dan berbisnis. Di era digital ini, internet tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga merupakan platform yang memungkinkan individu dan perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan cara yang lebih efisien, ekonomis, dan luas jangkauannya. Fenomena ini telah menggeser paradigma bisnis tradisional dan membuka peluang baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.


Berjualan online menawarkan berbagai kemudahan yang tidak bisa didapatkan dari bisnis tradisional. Proses pembelian yang dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja memberikan kenyamanan bagi konsumen. Di sisi lain, penjual dapat mengelola inventaris, mengatur pengiriman, dan memproses pembayaran dengan lebih efisien melalui sistem digital. Selain itu, platform online memungkinkan pemilik bisnis untuk melacak data penjualan dan menganalisis perilaku konsumen, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengembangkan strategi bisnis.


Contoh nya saya sendiri yang mula nya mendaftar di affiliate tiktok karna saya ingin merasakan punya penghasilan sendiri, affiliate tiktok yang cuman bermodalkan handphone dan kuota, bisa menghasilkan cuan yang berlimpah.


affiliate tiktok saya mencoba 

mempromosikan produk jualan orang lain, untuk saya jualkan kembali, tanpa modal sepeser pun, sehingga saya mendapatkan komisi dari barang yang saya promosikan di tiktok, perjuangan saya di bisnis ini cukup rumit, kadang omsetnya naik, kadang turun, dan terkadang tidak dapat sepeser pun.di dunia bisnis kita tidak boleh gampang menyerah, sampai kita benar benar menemukan hasil dari usaha kita tersebut, awal mula saya berjualan, sampai hampir satu bulan bahkan lebih, saya belum mendapatkan hasil sepeserpun, tapi saya tetap meyakinkan diri saya bahwa saya bisa seperti orang lain.


dan akhirnya saya tidak berhenti memosting/mempromosikan produk yang saya jual, hingga akhirnya saya mendapatkan satu orang pembeli, disitu saya merasa sangat senang sekali walaupun omset nya cuma dua puluh enam ribu rupian, 

Dari hasil pertama itu, saya yakin bahwa saya bisa mendapatkan hasil lebih banyak lagi dari pada itu. Dan alhamdulillah nya sekarang saya bisa menghasilkan uang sendiri.


selain berjualan di affiliate tiktok saya juga mempunyai bisnis samping yaitu berjualan handbody pemutih ( HB) nama produk nya yaitu Beauty telsi

Saya mulai berani membisniskan hb ini karana saya sendiri sudah terlebi dahulu menggunakan nya, dan hasilnya memang nyata, hb ini bisa membuat kulit saya yang dulu nya hitam  sekarang menjadi putih dan bersih, dan orang orang di sekitaran saya banyak mempertanyakan itu kepada saya, mangkanya saya mempunyai ide, untuk meperjual belikan produk pemutih ini.


banyak yang cocok menggunakan ptoduk hb ini, dan juga sudah banyak real testi dari hb beauty telsi, orderan dari hb ini juga tidak di kampus saja,tetapi  se- provinsi Jambi, omset saya dari berjualan hb ini lumayan cukup banyak perbulannya bisa mencapai 1/2jt , bisnis ini kami kembangkan berdua yaitu degan kakak sepupu saya. 


Namun, perjalanan mencari uang tambahan tidak selalu mulus. Terkadang, mereka menghadapi penolakan dan kegagalan, tetapi itu hanya mengasah keuletan mereka. Mereka belajar dari setiap kesalahan, tumbuh dari setiap pengalaman, dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.


Namun, mencari uang tambahan tidak hanya tentang mendapatkan uang, tetapi juga tentang menemukan diri mereka sendiri. Dalam prosesnya, mereka mengasah keterampilan, menemukan minat baru, dan membuka peluang yang tak terduga. Setiap pekerjaan sampingan adalah sebuah pelajaran, sebuah cermin bagi pertumbuhan pribadi mereka.


Tidak ada yang mudah dalam perjalanan mencari uang tambahan. Dari menjaga keseimbangan antara waktu dan energi hingga menghadapi tantangan dan kegagalan, mahasiswa belajar arti kesabaran dan ketekunan. Namun, di balik setiap rintangan, mereka menemukan kekuatan dalam keteguhan mereka.


Mencari uang tambahan adalah sebuah perjalanan penuh dengan cerita-cerita inspiratif. Dari mahasiswa yang menjual karya seni mereka di pasar lokal hingga yang mendirikan bisnis kecil dari kamar asrama mereka, mereka semua adalah pahlawan dalam cerita kreativitas dan determinasi.


Sehingga, di ujung petualangan ini, mahasiswa menemukan bahwa mencari uang tambahan bukan hanya tentang mendapatkan uang, tetapi juga tentang menemukan potensi tersembunyi mereka. Dalam setiap langkah, mereka memahami bahwa keberanian untuk mengeksplorasi jalur samping adalah kunci untuk meraih kesuksesan di masa depan. (AS)

Prodi Manajemen FHEB Undhari Terima Kunjungan dan Sosialisasi Program Pascasarjana FEB UNAND

Juni 12, 2024


Dharmasraya, -- Ruang Seminar B Kampus Universitas Dharmas Indonesia (UNDHARI) menjadi saksi pelaksanaan kegiatan "Sosialisasi Program Pascasarjana FEB Universitas Andalas (UNAND) dan Kegiatan BenchMarking Lanjutan 

Manajemen Fakultas Hukum dan Ekonomi Bisnis (FHEB) Undhari dan Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unand, Sabtu (8/6/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program pascasarjana serta mendiskusikan kegiatan terkait benchmarking.


Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari kedua universitas. Dari UNAND, hadir Kepala Departemen Manajemen Dr. Hendra Lukito, Ka Prodi S-3 Manajemen Dr. Rida Rahim, Sekretaris Prodi S-3 Ilmu Ekonomi Dr. Febriandi Prima Putra, dan tim sekretariat Pasca FEB. Sementara itu, dari Universitas Dharmas Indonesia, , hadir Wakil Rektor 1 Wulan Andang Purnomo M.Kom, Wakil Rektor 2 Ita Dwiaini M.Sc, Dekan FHEB Yesi Gusteti M.Si, Ka Prodi Manajemen Dini Elida Putri, M.M, serta dosen Manajemen dan mahasiswa tingkat akhir.


Pada kegiatan ini, beberapa poin penting disampaikan oleh narasumber, antara lain informasi terkait waktu, persiapan, dan tata cara kuliah pascasarjana di lingkungan FEB UNAND. Selain itu, dibahas juga mengenai beasiswa dan program PMDSU yang memungkinkan mahasiswa S-1 untuk langsung mengambil S-2 dan S-3 dalam satu paket, serta peluang perkuliahan di luar negeri sebagai bagian dari program tersebut. Diskusi benchmarking prodi juga mengangkat kendala kerja sama luar negeri yang dihadapi Manajemen Undhari dan solusi yang ditawarkan oleh Kepala Departemen Manajemen UNAND.


Dekan Yesi Gusteti menyampaikan, Kegiatan ini sangat bagus karena mendekatkan dan mempermudah mendapatkan informasi serta gambaran mengenai perkuliahan di pascasarjana FEB UNAND. "Ini juga merupakan bagian dari MOU untuk kegiatan lanjutan benchmarking yang sudah ada penandatanganannya dengan S-1 Manajemen UNAND." Tutur Yesi


Sementara itu, Wakil Rektor 1 Wulan Andang Purnomo, M.Kom menambahkan, Hal ini dibutuhkan untuk memberi kesempatan para dosen mengenal lebih dekat bagaimana bentuk perkuliahan S3 di UNAND dan juga merupakan bagian dari MOU yang bisa mempercepat tujuan masing-masing pihak. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dosen dan mahasiswa prodi Manajemen Universitas Dharmas Indonesia dapat lebih memahami persiapan untuk melanjutkan kuliah dan memperkuat kerja sama antara kedua institusi dalam bidang akademik dan penelitian." Tutup Wulan. (AS)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *