Frankfurt, Jerman—KJRI Frankfurt telah menyelenggarakan Festival Soto dan Sate Nusantara pada hari Sabtu (24/06) di Steyler Missionare, Sankt Augustin. Festival ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di Jerman maupun di Eropa yang secara khusus menyajikan berbagai menu soto dan sate Nusantara. Pada tahun 2022, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program “Indonesia Spice Up the World” dalam rangka mempromosikan rempah Indonesia ke seluruh dunia.
“Melalui sajian kuliner Nusantara yang menggugah selera, diharapkan masakan Indonesia yang kaya rempah semakin mendapatkan tempat di hati komunitas mancanegara,” demikian disampaikan Konsul Jenderal RI Frankfurt, Acep Somantri, dalam sambutan pembuka.
Konsul Jenderal RI Frankfurt membuka acara dengan membunyikan gong bersama dengan Wakil Walikota Sankt Augustin, Jutta Bergmann-Gries dan rektor Steyler Missionare, Polikarpus Ulin Agan. Festival Soto dan Sate Nusantara menjadi pelepas kerinduan bagi pecinta kuliner khas Indonesia pasca pandemi Covid-19. Festival ini merupakan ajang bagi masyarakat Jerman untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner Nusantara karena satu menu masakan Nusantara memiliki puluhan aneka bumbu yang berbeda. Soto dan sate merupakan 2 dari 5 jenis Hidangan Nasional (national dishes) yang ditetapkan Kemenparekfraf tahun 2018. Pemilihan menu sate juga cocok dengan praktik dan kebiasaan masyarakat Jerman untuk mengadakan barbecue saat musim panas. Tren menu makanan vegan dan mayoritas masyarakat Jerman yang menyukai sambal kacang merupakan salah satu faktor yang mendukung digemarinya hidangan Nusantara.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2015452318849932"
crossorigin="anonymous"></script>
Hidangan soto dan sate yang disajikan oleh 12 restoran dan penjaja kuliner di wilayah kerja KJRI Frankfurt merepresentasikan soul food Indonesia dari Sabang hingga Merauke dalam keunikan tampilan dan cita rasa. Festival Soto dan Sate Nusantara menyajikan 10 ragam soto dan 10 ragam sate, di antaranya Soto Lamongan, Empal Gentong, Soto Mie Bogor, Soto Padang, Soto Banjar, Soto Medan, Soto Betawi, Soto Bandung, Coto Makassar, Rawon, Sate Ayam, Sate Vegetarian (Sate Tempe, Jejamuran, Tahu), Sate Maranggi, Sate Taliwang, Sate Kambing, Sate Lilit, Sate Padang dan Sate Bia (Kerang). Ragam kuliner Indonesia dikemas dalam porsi seharga 5 Euro sehingga pengunjung dapat menikmati variasi soto dan sate sebanyak mungkin. Selain itu turut disajikan kopi Indonesia dan minuman khas serta produk makanan Indonesia.
Di sela-sela kemeriahan acara Festival Soto dan Sate Nusantara, KJRI Frankfurt juga telah membuka Warung Konsuler untuk layanan paspor, amandemen data paspor (nama atau alamat), lapor diri, surat keterangan, serta konsultasi keimigrasian bagi WNI dan WNA. Warung Konsuler adalah program pelayanan publik jemput bola KJRI Frankfurt yang diselenggarakan di lokasi-lokasi konsentrasi WNI. Selain bentuk pelayanan ekstra jemput bola, Warung Konsuler juga selaras dengan program responsif gender. Pada Warung Konsuler kali ini, 8 orang bayi dan balita yang memperoleh layanan penggantian atau pembuatan paspor baru. Selain itu juga dibuka booth Pemilu 2024 oleh Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) Frankfurt sehingga masyarakat Indonesia dapat memperoleh layanan dan konsultasi kekonsuleran serta informasi mengenai kepemiluan.
Festival Soto dan Sate Nusantara juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya yang menghadirkan tarian daerah asal Indonesia, penampilan angklung dan band yang membawakan lagu-lagu daerah maupun pop. Suasana semakin semarak ketika para pengunjung larut dalam suasana kegembiraan mengikuti alunan lagu dangdut, Maumere, Poco-Poco dan Tobelo.
Lebih dari 1000 pengunjung memadati Festival Soto dan Sate Nusantara. Kecintaan pada bumbu dan rempah Nusantara diharapkan membuka pintu gerbang bagi masyarakat Jerman untuk mengeksplorasi keragaman seni dan budaya serta pariwisata Indonesia. (KJRI Frankfurt/Red)