Polri Salurkan Bantuan Air Bersih Atasi Kekeringan di Grobogan
Jawa Tengah -- Polri melalui Polres Grobogan menyalurkan bantuan kepada warga atas kekeringan yang terjadi di Kabupaten Grobogan. Kekeringan terjadi akibat kemarau panjang yang terjadi.
Beberapa hari belakangan, sempat viral adanya warga yang mengambil air dari lubang yang dibuat di dasar sungai. Hal itu, terjadi di Dusun Karanganyar, Geyer, Grobogan.
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan saat penyaluran bantuan air bersih mengerahkan 1 mobil water cannon yang biasa dipakai menghalau massa saat aksi demonstrasi, 4 mobil tangki, 4 mobil patroli yang telah dimodifikasi, dan 50 anggota Bhabinkamtibmas dengan motor bronjong berisi air bersih. Menurutnya, dalam mengatasi kekeringan yang terjadi di wilayah Grobogan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BPBD dan PDAM Grobogan.
‘’Hari ini 1 mobil water cannon, 4 mobil tangki milik BPBD dan PDAM, 4 mobil patroli serta 50 motor bronjong Bhabinkamtibmas kami kerahkan untuk membantu mengatasi kekeringan yang terjadi di Kabupaten Grobogan,’’ jelas Kapolres Grobogan dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/23).
Kapolres menambahkan, air bersih bersih tersebut akan disalurkan di beberapa titik, di antaranya mobil water canon dan 2 mobil tangki menyalurkan bantuan air bersih di wilayah Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan. Kemudian, 2 mobil tangki di Desa Asemrudung, Geyer, Grobogan.
‘’Untuk mobil patroli yang telah di modifikasi dan motor bronjong polisi berisi air bersih, mengikuti penyaluran air bersih di masing-masing wilayah Polseknya,’’ ungkap Kapolres.
Sementara itu, Kepala Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan Dwi Sri Astutik mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Polres Grobogan beserta jajarannya. Menurutnya, penyaluran air bersih yang dilakukan langsung oleh Kapolres Grobogan di Desanya itu sangat membantu masyarakat yang selama ini mendapatkan air bersih dengan cara mengambil air dari sumur yang berada di sawah.
‘’Warga kami telah mengalami kekeringan selama dua bulan ini. Selama ini, warga mengambil air dari sumur yang berada di sawah. Karena kalau membeli harganya sekitar Rp120 ribu. Tentunya itu sangat berat bagi warga kami yang sebagian besar bekerja sebagai petani,’’ ujar Dwi Sri Astutik.
Ia berharap, bantuan air bersih untuk warga ini dapat terus dilakukan. Bahkan, ia berharap diberikan bantuan air minimal seminggu sekali.(*/Red)
Kapolri : Jaga Nilai Persatuan Kesatuan Untuk Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Jawa Tengah - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri undangan di Pesantren Subhanul Wathon, Jawa Tengah, Sabtu, 20 Mei 2023. Dihadapan santri, Sigit menekankan soal pentingnya menjaga nilai persatuan dan kesatuan.
"Jadi hari ini, saya mendapatkan undangan dari Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah (RMI) Jateng untuk memberikan materi terkait dengan masalah tantangan pesantren menghadapi radikalisme. Tentu ini sangat sesuai dengan program kepolisian, yang juga tentunya kita selalu ingin menjaga yang namanya 4 pilar, yang namanya toleransi, dan kehidupan yang bhinneka tunggal ika," kata Sigit usai menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Menurut Sigit, menjaga dan mengawal serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan Negara Indonesia adalah hal mendasar yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.
Mengingat, Sigit menegaskan bahwa, persatuan dan kesatuan serta keberagaman, merupakan kekuatan utama Bangsa Indonesia untuk menghadapi seluruh tantangan yang ada. Dengan bergandengan tangan, semua permasalahan baik dari dalam maupun luar negeri akan bisa dilewati dengan baik.
Oleh karena itu, dengan terwujudnya persatuan dan kesatuan dari keberagaman yang ada, kata Sigit, hal tersebut akan menghantarkan visi dan misi menuju Indonesia Emas tahun 2045.
"Karena memang, kekuatan bangsa kita adalah kekuatan keberagaman. Yang kalau kita kelola, ini tentunya akan bisa menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia maju, Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia Emas 2045," ujar Sigit.
Disisi lain, Sigit mengungkapkan, dari hasil diskusinya dalam acara tersebut, ternyata banyak santri yang ingin menjadi personel Kepolisian. Sigit pun menyambut baik keinginan para santri tersebut.
"Jadi banyak hal yang tadi kita diskusikan. Termasuk banyak santri yang ingin menjadi polisi dan kita sangat gembira," ucap Sigit.
Sigit menyebut, dengan bergabungnya santri sebagai personel kepolisian, maka sejalan dengan program Polri terkait pengembangan SDM unggul, memberikan pelayanan terbaik, serta mewujudkan polisi yang dicintai dan dekat dengan seluruh masyarakat Indonesia.
"Dengan santri-santri yang memiliki kemampuan dalam hal agama, tentunya kita tidak ragukan lagi. Ini akan memperkuat pengembangan SDM unggul yang ada di kepolisian. Dan juga saat berinteraksi dengan masyarakat, saat ini khususnya kita terus mendorong dan mengembangkan untuk terus-menerus bisa semakin melayani, semakin dekat dengan masyarakat," papar Sigit.
Sementara itu, Sigit juga tidak lupa mensosialisasikan kepada seluruh santri untuk mewaspadai penyebaran informasi palsu maupun black campaign khususnya di media sosial (medsos) ketika memasuki tahun politik saat Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024. Imbauan itu diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi perpecahan bangsa.
"Oleh karena itu tentunya kita mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri untuk betul-betul berhati-hati. Jadi saring sebelum sharing. Sehingga kemudian hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, memecah belah persatuan itu harus dihindari," tutur Sigit.
Terkait pesta demokrasi, Sigit mengingatkan, siapapun pilihan pemimpinnya kedepan, menjaga serta mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, adalah harga mati.
"Tentunya siapapun pemimpinnya. Sekali lagi, siapapun pemimpinnya, yang namanya persatuan dan kesatuan di atas segalanya. Karena siapapun pemimpinnya membutuhkan persatuan dan kesatuan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menjalankan program-program nasional kedepan. Serta, menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian," kata Sigit menegaskan.
Disisi lain, Sigit menyampaikan, Polri telah membentuk tim dan bersinergi dengan seluruh pihak untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks di saat Pemilu 2024.
"Tentunya kita telah membentuk tim dan tadi juga kita akan kerjasama dengan RMI untuk memantau terhadap potensi-potensi hoaks yang ada. Kita juga kerja sama dengan Kominfo untuk kemudian mengambil langkah-langkah terkait hal-hal seperti itu," tutup Sigit.(*/Red)
Penumpang Bus AKAP PO Murni Jaya di buat Kecewa dan Bingung, Tiket Bus Tidak Sesuai
Jawa Tengah - Bepergian keluar kota dengan menggunakan Bus Antar Kota Antar Provinsi(AKAP) dengan harga terjangkau, masih menjadi pilihan favorit bagi sebagian masyarakat Jabodetabek yang menuju Yogyakarta serta Jawa Tengah ataupun sebaliknya.
Namun kali ini berbeda dengan pengalaman yang di alami beberapa penumpang yang menggunakan Bus Murni Jaya, seperti Suarni penumpang tujuan Ps Lembang Ciledug yang di temui di dalam bus, diri nya sering menggunakan bus Murni Jaya, tapi dirinya tidak mengetahui dan tidak di beritahukan oleh agen bus Murni Jaya setempat. Dirinya baru mengetahui saat naik usai rehat sejenak di rest area Karangasem , diri nya lihat Bus yang di gunakan adalah Bus Hiba Utama bukan Bus Murni Jaya.
"Saya baru sadar kalau bus yang saya tumpangi ini Bus Hiba Utama, menurut crew Bus Hiba Utama, tidak masalah".
Hal yang sama juga di alami penumpang Bus Murni Jaya Macpal, salah satu penumpang Bus Murni Jaya/MJ dengan tujuan kota Tangerang yang naik dari terminal Jombor Jawa Tengah. Pengalaman diri nya di picu layanan perusahaan otobus yang diberikan, tidak sesuai dengan yang di janjikan hari jumat (2-12-2022).
"Saat bus MJ akan berangkat dari terminal Jombor, pihak agen bus memberitahu kepada beberapa penumpang akan tukar bus di terminal Wates dengan memberikan tiket sebelumnya".
Dirinya sangat kecewa dan bingung dengan pelayanan yang di berikan oleh Perusahaan Otobus (PO) Murni Jaya yang merupakan salah satu pemain besar di dunia bus Indonesia yang melayani perjalanan antar kota dan antar provinsi di Indonesia.
"Saya sangat kecewa, bingung dan _merasa tertipu karena tiket bus MJ yang saya pegang dan saya lihat tidak sesuai dengan keterangan agen Bus Murni Jaya di Jombor sehingga tadi saya tegur agen bus MJ di terminal Wates"
Mensikapi tidak sesuainya tiket yang di pegang penumpang, Beja agen bus Murni Jaya di terminal Wates menjelaskan Bus MJ mogok sehingga di ganti dengan Bus Hiba Utama/Patas AC.
"Di terminal wates kami hanya melayani bus patas AC yang sudah siap jalan, sementara bus yang di maksud bapak tidak beroperasi karena mogok, kalau mau bus tujuan Tangerang silahkan menggunakan Bus dan turun di Lb Bulus".
Mendengar keterangan agen bus tersebut di terminal wates, Macpal sangat menyayangkan dengan sikap pelayanan dan fasilitas Bus AKAP tersebut,
"Tahu seperti ini, saya tidak akan menggunakan Bus Murni Jaya lagi, dan saya akan kasih informasi ke relasi saya dan instansi terkait pengalaman saya sebagai Bus Murni Jaya, hari ini".
Bus Hiba Utama dengan No Pol B 7169 TGC No punggung kendaraan A22, dengan membawa penumpang sebanyak belasan orang_ ada yang menerima pelayanan bus tersebut namun ada juga yang menggerutu karena fasilitas Toilet yang tidak di miliki oleh perusahaan otobus Murni Jaya.(RK)
Pentingnya Pendidikan Untuk Masa Depan
Ilustrasi, Mahasiswa Pendidikan |
Gelar 'Gagego', Relawan Plat K Nyatakan Setia dan 2024 Nderek Jokowi
Jawa Tengah, BhinnekaNews71.Com -- Relawan Jokowi Plat K menggelar silaturahmi akbar 'Gagego' di Stadion Kamal Junaidi Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (19/6/2022). Kegiatan ini dihadiri puluhan ribu masyarakat yang sangat antusias mulai dari Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Rembang dan Jepara.
Penanggungjawab kegiatan tersebut, Aan Rochayanto menjelaskan, Gagego, biasa diartikan cepat-cepat atau bergegas, khas dari Kabupaten Pati. Ia menyebut, acara yang dinamakan itu mengambil semangat untuk mari bergegas tetap konsolidasi dan satu barisan Jokowi.
"Harapannya dengan dialek GaGeGo semangatnya bisa merasuk dalam jiwa akan kebutuhan untuk konsolidasi dan tetap 1 barisan bersama pak Jokowi sampai berakhirnya masa jabatan beliau," kata Aan kepada wartawan.
Kegiatan ini, menurut Aan adalah murni keinginan dan inisiatif dari para relawan di Eks Karesidenan Pati. Dalam kesempatan ini, Aan menekankan, para relawan masih dan akan terus mengawal seluruh program dan kebijakan dari Presiden Joko Widodo yang selama ini mengedepankan kepentingan masyarakat Indonesia.
Relawan berpandangan bahwa, selama ini, Jokowi telah menorehkan banyak prestasi, kebijakan strategis yang berpihak kepada rakyat dengan berpegang pada keadilan sosial. Oleh sebab itu, Aan menegaskan, relawan satu sikap untuk setia dan 2024 Nderek Jokowi.
"Sehingga harapan besar pemikiran bapak Jokowi di teruskan kepada Presiden berikutnya. Karena kami sangat sadar atas keterbatasan kami dan supaya kami tidak menjadi korban ambisi dan kepentingan politik, maka 2024 kami sepenuhnya nderek keputusan bapak Jokowi. Siapapun tongkat estafet di serahkan kami nderek dan tidak ada diskusi lagi tentang hal tersebut," tegas Aan.
Lebih dalam, Aan mengajak kepada siapapun masyarakat yang ingin terus mendukung dan mengawal Presiden Jokowi untuk bergabung bersamanya. Menurutnya, Plat K adalah wadah yang terbuka bagi siapapun.
"Plat K ini adalah bersifat universal, siapapun yang cinta dan loyal terhadap pak Jokowi, apapun organnya atau bahkan tidak punya organ sekalipun monggo, dipersilahkan untuk gabung. Ini juga bentuk dari kesedihan kami dimana relawan atau organ relawan ini sering di tarik sana di tarik sini untuk kepentingan tertentu. Maka relawan Plat K ini kembali mengajak ke satu barisan, yaitu barisan relawan pak Jokowi sampai dengan akhir masa jabatannya," papar Aan.
Dalam acara Gagego ini, ribuan relawan Jokowi mengucapkan ikrar untuk setia dan terus mengawal Presiden Jokowi. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memimpin sumpah setia tersebut.
Adapun isinya;
Kami Relawan Plat K Presiden Joko widodo menyatakan Sikap,
1. Setia kepada Pancasila dan UU Dasar 1945;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik lndonesia;
3. Memegang teguh karakter kuat sebagai relawan Joko Widodo yang cinta Tanah Air Indonesia;
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai solidaritas, setia dan taat kepada Presiden Joko Widodo;
5. Menyatakan sikap 2024 bersama Presiden Joko Widodo.
Demikian pernyataan sikap kami, atas dasar kecintaan terhadap bangsa dan Negara Republik Indonesia.(Red)
Tinjau Kalikangkung, Kapolri Imbau Pemudik Tak Paksakan Berkendara dalam Kondisi Lelah Demi Keselamatan
JAWA TENGAH, BHINNEKANEWS71.COM -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo beserta stakeholder lainnya meninjau langsung Pos Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 untuk memastikan kesiapan pelayanan mudik Lebaran 2022.
Dalam tinjauannya kali ini, Sigit menyempatkan untuk menyapa langsung masyarakat yang melaksanakan mudik di pintu Tol Kalikangkung. Ia berdialog dengan warga untuk memastikan perjalanan mudiknya dalam kondisi aman dan lancar.
"Dari Jakarta ya, hati-hati diperjalanan ya. Semoga terus lancar dan nyaman perjalanan mudiknya," kata Sigit saat berdialog dengan salah satu pemudik di Gerbang Tol Kalikangkung, Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022).
Selain melakukan upaya mencegah terjadinya kemacetan pada mudik tahun ini, Sigit menekankan, kepolisian dan seluruh stakeholder terkait lainnya juga fokus memprioritaskan faktor keselamatan bagi para pemudik.
Sigit mengimbau kepada seluruh masyarakat yang melaksanakan mudik untuk tidak memaksakan perjalanannya apabila sudah merasa lelah. Mantan Kabareskrim Polri ini berharap, pemudik bisa memanfaatkan pos pelayanan yang telah disediakan untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanannya.
"Telah disiapkan rest-rest area yang bisa digunakan masyarakat pada saat sudah mengemudi dan melampaui jam, atau ketahanannya. Kita imbau bisa istirahat sejenak di rest area yang tentunya disitu sudah ada pos pelayanan terpadu, pos pelayanan bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan pos pelayanan yang ada untuk refreshing sebentar," ujar eks Kapolda Banten itu.
Pos pelayanan itu, kata Sigit, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melaksanakan Ishoma, seperti membatalkan puasa ataupun melaksanakan sahur. Pasalnya, pos-pos tersebut juga menyiapkan takjil ataupun santapan sahur bagi para warga yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halamannya masing-masing.
"Ini juga untuk meyakinkan masyarakat dalam kondisi keadaan selalu prima dalam melaksanakan perjalanannya. Ini kita mohon untuk diinformasikan," ucap Sigit.
Disisi lain terkait dengan upaya dan strategi mengantisipasi kemacetan saat puncak arus mudik, Sigit menuturkan bahwa, khusus di wilayah Jawa Tengah, telah disiapkan empat jalur alternatif selain jalan tol yang dapat dilalui oleh masyarakat. Yakni, jalur pantai utara, pantai selatan, arteri, dan jalur di wilayah selatan.
"Jadi itu alternatif-alternatif yang disiapkan bagi masyarakat yang tentunya juga perlu kita infokan kepada masyarakat. Sehingga kemudian bisa memilih berbagai jalur alternatif di luar jalur tol yang dipersiapkan," tutur Sigit.
Tak hanya itu, pada pengecekan langsungnya kali ini, Sigit juga telah menerima laporan melalui simulasi
Tactical Floor Game (TFG) dari personel kepolisian dalam menyiapkan kebijakan rekayasa lalu lintas one way serentak yang akan dimulai pada 28 April 2022 sejak pukul 17.00 hingga 24.00 WIB.
"Hari ini tadi kita lihat untuk Jawa Tengah peningkatannya masih belum terlalu besar. Laporan dari tadi malam sekitar enam sampai tujuh persen. Namun berdasarkan informasi yang kita lihat, karena kita juga memiliki beberapa kesiapan termasuk pemantau yang bisa kita lihat di Command Center secara Real Time. Saat ini arus sudah terlihat mulai padat di wilayah Losari, sehingga tentunya berbagai kesiapan harus kita laksanakan," papar Sigit.
Tak lupa, Sigit meminta kepada seluruh personelnya untuk aktif menyampaikan informasi terkait kondisi terkini dari pelaksanaan mudik kepada masyarakat melalui saluran media. Dengan informasi secara cepat dan tepat, kata Sigit, diharapkan masyarakat dapat mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas.
"Tadi juga kita minta informasi terkait masalah mudik betul-betul bisa disiapkan. Sehingga masyarakat yang melaksanakan mudik bisa dapatkan informasi dari kepolisian langsung maupun melalui kerjasama dengan radio atau televisi terdekat. Sehingga informasi terkini terkait kondisi arus mudik ini bisa terinformasikan dan masyarakat kemudian bisa sesuaikan kegiatannya berdasarkan informasi yang diberikan secara Real Time," jelas Sigit.
"Hal-hal itu kita harapkan bisa membantu untuk mengurangi kepadatan sekaligus juga kita harapkan bisa mengurangi risiko kecelakaan yang tentunya akan menjadi hal-hal yang berdampak pada situasi yang ada di jalur mudik," tambah Sigit sekaligus mengakhiri.(Red)
Pilu! Ibu dan Anak Dibunuh dengan Cara Keji, Anak Disekap hingga Mati Kelaparan
Tampang DCE (31) pelaku pembunuh sepasang anak dan ibu, yang mayatnya dibuang dibawah Tol Semarang - Bawen. Foto, Humas Polda Jateng/Kmprn. |
JATENG, BHINNEKANEWS71.COM -- Polisi menangkap Dony Christiawan Eko (31), pembunuh ibu dan anak, yang mayatnya dibuang di bawah jembatan Tol Semarang-Bawen.
Dalam jumpa pers di Mapolda Jawa Tengah, terungkap berbagai kekejian yang dilakukan oleh Dony untuk menghabisi nyawa kekasihnya, bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (33) dan anak Sweetha bernama Muhammad Faezya Alfarisqi (5).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengungkapkan, Sweetha dibunuh dengan cara dicekik sebelum akhirnya dibungkus sarung dan dibuang dari atas jembatan tol.
"Korban pertama dicekik hingga lemas kemudian dijerat menggunakan hp, kerudung, hingga meninggal dunia dan dibungkus dengan sarung. Selanjutnya korban dibuang di bawah jembatan tol Semarang-Ungaran, KM 425," ujar Djuhandhani, Jumat (18/3).
Sementara anaknya dianiaya hingga tewas saat dititipkan di rumah pelaku. Bocah malang itu disiksa, disekap dan tidak diberi makan hingga akhirnya ia mati lemas. Seperti ibunya, Muhammad Faezya dibuang di atas jembatan tol KM 426.
"Korban ini menitipkan anaknya ke pelaku sejak Februari untuk dirawat karena sang anak memang ada sakit ya. Tapi pada kenyataannya sang anak disekap, disiksa, bahkan tidak diberi makan hingga meninggal. Korban dibuang dari atas jembatan dalam kondisi telanjang," jelas dia.
Berdasarkan pengakuan pelaku, dia nekat membunuh bocah tidak berdosa itu lantaran kesal karena Faezya kerap menangis dan rewel.
"Karena anaknya ada sakit jadi rewel atau nakal atau seperti apa. Pelaku kesal lagi disiksa sedemikian rupa hingga meninggal," jelas dia.
Sementara motif pelaku membunuh Sweetha lantaran ia terus meminta untuk bertemu anaknya. Namun, pelaku bingung lantaran anak tersebut sudah ia bunuh dan ia buang mayatnya.
"Jadi korban meminta terus untuk ketemu anaknya. Lalu janjian lah mereka ke Semarang, bertemu di pintu tol lalu ke sebuah hotel di Semarang, karena korban terus menagih pelaku memutuskan membunuh korban," ungkap dia.
Tak hanya bingung lantaran tidak bisa mempertemukan Sweetha dengan anaknya, pelaku juga merasa cemburu lantaran korban sempat menyapa seseorang saat mereka bertemu.
"Jadi waktu di jalan itu si korban sempat melambaikan tangan kepada seseorang dan cemburu lah pelaku. Motifnya ada dua, cemburu dan diminta dipertemukan dengan anaknya. Jadi motifnya ada dua," kata Djuhandani.
Atas kejahatannya, pelaku terancam dijerat pasal berlapis mulai dari Undang-undang Perlindungan anak, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Atau dijerat pasal pembunuhan berencana.
Kini, tenaga kesehatan di salah satu fasilitas kesehatan di Kota Semarang itu terancam hukuman pidana penjara 15 tahun hingga seumur hidup.(KMP/Red)
Polisi Minta Warga Desa Wadas Jangan Mau Diadu, Kedepankan Musyawarah
JATENG, BHINNEKANEWS71.Com -- Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy meminta warga Desa Wadas, Purworejo, jangan mau diadu dan mengedepankan musyarawah dalam pro-kontra rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah.
Ia pun menjelaskan, tujuan pembangunan Bendungan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, dengan tersedianya air dan irigasi teknis yang dibangun menyertai bendungan.
"Melalui bendungan tersebut nantinya lahan daerah sekitar akan menjadi subur karena terairi secara simultan. Bahan pembangunan bendungan tersebut salah satunya diambil dari Wadas yang mengandung andesit," kata Iqbal dalam keterangannya, Rabu, (9/2/2022).
Iqbal menjelaskan, ada 617 warga yang memilki tanah di daerah Wadas yang akan dibeli pemerintah dengan harga yang menguntungkan. BPN Jawa Tengah telah menetapkan harga atas tanah sesuai yang berlaku dan pastinya menguntungkan. Hasilnya ada 317 warga di daerah Wadas yang setuju tanahnya dibeli dan dibebaskan untuk pembangunan bendungan.
"Namun masih ada warga lainnya yang belum setuju atas remcana pemerintah tersebut. Mereka pun telah diajak dialog oleh Pemprov Jawa Tengah. Bahkan Pemprov Jateng telah meminta Komnas HAM sebagai mediator atas warga yang masih pro kontra," katanya.
Pihak kontra pun, kata Iqbal, telah menempuh jalur hukum melalui PTUN dan hingga kasasi pun kalah. Sebagian warga yang kontra juga sering meneror warga yang setuju atas rencana pembangunan wadas.
"Peristiwa bentrokan di Desa Wadas, Purworejo dipicu pro-kontra sesama warga sendiri atas rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah," katanya.
Lebih lanjut, Iqbal menuturkan langkah BPN yang didampingi petugas kepolisian kemarin adalah ingin mengukur tanah milik 317 warga yang sudah setuju untuk dibeli. Sayangnya upaya tersebut diprovokasi oleh oknum tak dikenal, sehingga warga yang kontra emosi dan menghalang-halangi tim BPN yang akan mengukur tanah.
"Sebaiknya warga Wadas terus bermusyawarah agar tetap rukun dan harmonis desanya. Jangan mau diprovokasi oleh orang yang tak jelas. Jangan juga mau diadu sesama warga. Kepolisian akan menjamin kenyamanan dan keamanan semua warga Wadas," katanya.
Anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menilai langkah Pemerintah Jateng dalam proses pembangunan bendungan dan negoisasi dengan warga tak melanggar HAM. Proses dilakukan secara terbuka dan dialog dengan semua komponen, termasuk yang kontra. Sayangnya mereka menolak dialog dan cenderung berburuk sangka.
Beka mengatakan, lembaganya mendapat permintaan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menengahi persoalan Wadas. Karena itu Komnas HAM pun berupaya menjadi mediator dengan menggelar dialog.
"Pertengahan Januari kemarin ini Gubernur memang meminta ke saya atau ke Komnas HAM untuk memfasilitasi dialog," katanya.
Selain mengundang pihak pro dan kontra, pertemuan pada 20 Januari itu juga mengundang Polda Jateng, DPRD Purowrejo, BBWS dan BPN.
"Termasuk warga yang menolak dan mendukung kami undang semua.
Kayaknya yang menolak kami undang tidak datang. Ya tentu saja mereka punya alasan kenapa kemudian tidak datang," katanya.