Jombang, BhinnekaNews71.Com -- Hingga 12 jam berlangsung, upaya penangkapan paksa Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), DPO tersangka kasus pencabulan santriwati di Jombang masih belum juga berhasil dilakukan meski telah mengerahkan ratusan aparat gabungan.
Hingga pukul 19.00 WIB malam, polisi terlihat masih berada di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang.
Proses penangkapan anak kyai pelaku pencabulan yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB itu hingga malam hari belum juga tuntas.
Mas Bechi belum terlihat dibawa keluar dari ponpes untuk dibawa ke Polda Jatim.
Dari pantauan di lapangan, sejak pukul 07.00 WIB petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang mendatangi dan mengepung kawasan Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang.
Setidaknya 15 truk polisi dan water canon disiagakan di lokasi.
Belasan truk itu keluar masuk membawa tahanan, yaitu para simpatisan yang menyerang dan menghalang-halangi petugas untuk mengamankan Mas Bechi.
Total simpatisan Mas Bechi yang berhasil diamankan polisi mencapai 320 orang. 20 ekor diantaranya adalah anak-anak di bawah umur.
Mereka berasal dari luar kota. Yakni Malang, Banyuwangi,Semarang, juga dari Jogja. Bahkan ada yang dari Lampung.
Aksi jemput paksa Mas Bechi ini dilakukan melalui negosiasi alot. Bahkan arus lalu lintas di sekitar lokasi ditutup dan dialihkan ke kawasan lain.
Polisi harus berhadapan dengan pimpinan Ponpes Shiddiqiyyah sekaligus ayah Mas Bechi, Kyai Mukhtar Mukti.
Dalam video yang diterima, sang kyai bersikeras tidak mau anaknya dibawa polisi. Dia mengatakan bahwa Mas Bechi akan mengikuti acara "pelantikan" tidak jelas di internal pondoknya.
"Ya selesai acara ini, pelantikan ini," jawab Kiai Mukhtar.
Seakan tak puas, Nurhidayat kembali menanyakan hal ini dengan membungkukkan badannya mendekat ke arah kiai sepuh tersebut.
"Berarti hari ini diantar ke polda mbah yai? Mas Bechinya?," tambahnya.
"Iya nanti. Sampaikan ke bapak kapolda," janji Kiai Mukthar.
Seketika itu juga, Nurhidayat langsung mengajak sang kiai bersalaman. Kiai Mukhtar sempat terlihat hendak menolak, namun akhirnya menerima jabatan tangan sang kapolres.
Sementara Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha terkena siraman kopi panas dari simpatisan di tengah upaya penangkapan Mas Bechi. Beberapa saat kemudian, pelaku penyiraman kopi panas itu ditangkap.
Insiden itu terjadi saat pasukan gabungan Polda Jatim dan Polres Jombang merangsek masuk ke Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang.
Namun, upaya penangkapan Mas Bechi itu dapat perlawanan dari puluhan simpatisan Ponpes.
Sebelumnya, saat mencari Mas Bechi, polisi hanya berhasil menangkap pria berinisial DD yang merupakan sopir Mas Bechi (42), DPO kasus pencabulan.
DD saat itu mengemudikan mobil Isuzu Panther saat itu hendak menabrak anggota polisi yang melakukan pengejaran dengan sepeda motor. Source/Detikcom.(*)