Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Medan. Tampilkan semua postingan

Pengurus Pewarna Sumut Silaturahmi ke Tokoh Masyarakat, RE Nainggolan: Jaga Persatuan

Juli 17, 2024

 


Medan, -- Pengurus Dewan pengurus Daerah (DPD) Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Sumatera Utara bersilaturahmi ke kediaman tokoh masyarakat Sumut, Dr Drs RE Nainggolan, MM, Selasa (16/7/2024) sore.


Dalam pertemuan yang penuh keakraban tersebut, Dr Drs RE Nainggolan, MM yang merupakan penasehat DPD Pewarna Sumut meminta Pewarna Sumut membangun dan menjaga persatuan.


"Bangun dan jaga persatuan lewat Pewarna Sumut, jangan ada perpecahan di antara wartawan Kristen yang ada di Sumut," ucapnya.


Menurutnya, Pewarna Sumut juga sebagai wadah menumbuhkan iman Kristen yang berdasar pada kasih.


"Selanjutnya, jadikan Pewarna jadi wadah meningkatkan keimanan Kristen yang didasarkan pada kasih Tuhan," sebutnya sembari mengutip nats Matius 22:37-40


Ditambahkannya, agar Pewarna Sumut tidak melupakan kebaktian yang diagendakan.


"Tetap lakukan kegiatan kebaktian yang dicanangkan sekali sebulan, sekali dua bulan atau sekali tiga bulan untuk memupuk rasa kasih sekaligus belajar memberi donasi, melaksanakan Paskah dan Natal," harapnya sambil mencontohkan kegiatan Sumatera Berdoa.


RE Nainggolan juga mengusulkan agar Pewarna Sumut memberikan Award bagi tokoh-tokoh Kristen atau pengusaha Kristen yang setia melayani.


"Jika memungkinkan, buat penganugerahan Award bagi tokoh atau pengusaha Kristen yang setia melayani Tuhan dan yang selalu melakukan aksi-aksi kemanusiaan yang diseleksi sekali setahun," katanya.


Diakhir pertemuan, RE Nainggolan berharap DPD Pewarna Sumut terus berkembang dan menunjukkan jati dirinya.


Sementara itu, Ketua DPD Pewarna Sumut, Tumpal Manik, SPd, SH, MH yang didampingi Sekretaris Heryanson Munthe dan Koordinator Kaderisasi, Bartlomeus Sihotang, ST berterima kasih atas nasehat dan masukan yang disampaikan Dr Drs. RE Nainggolan, MM.


"Kami sangat berterima kasih atas semua nasehat dan masukan yang Bapak RE Nainggolan beri untuk kemajuan DPD Pewarna Sumut," ucap Tumpal sembari menyebut agar diusia yang ke-74 tahun RE Nainggolan tetap sehat sebagai tokoh masyarakat Sumut yang dicintai.


Pertemuan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Pdt Fransiskus Siregar, STh yang merupakan gembala sidang GBI Simalingkar B sekaligus pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (Bamagnas) Sumut. (*/Red) 

Sakit Hati Karna Dipecat, Pria di Medan Bakar Mantan Bosnya Hidup-Hidup

Mei 23, 2024


Medan, - Seorang pria bernama Sulaiman Purba (50) sakit hati terhadap seorang ibu rumah tangga bernama Herlinda lantaran dipecat. 


Tak terima diberhentikan, Sulaiman lalu mendatangi kediaman korban yang berada Jalan Rumah Sakit Haji, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.


Sesampainya di sana, Sulaiman yang telah gelap mata lalu menyiram tubuh korban dengan bensin dan membakarnya. 


Setelah itu, pelaku pun melarikan diri.


Motif pelaku tega membakar tubuh korban terungkap setelah polisi berhasil menangkap Sulaiman. 


Kepada penyidik, Sulaiman berterus terang alasan dirinya nekat bertindak sadis.


"Sebelum peristiwa itu, pelaku merupakan pekerja si korban. Lalu, korban memberhentikan pelaku," kata Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, Senin (20/4).


"Jadi, akibat pemberhentian itu, pelaku melampiaskan sakit hatinya dengan membakar korban dengan cara menyiram bensin ke tubuh korban," tambahnya.


Sementara itu pelaku ditangkap saat berada di kediamannya di Kelurahan Sei Kambing B, Kecamatan Medan Sunggal pada Minggu (19/5/2024) sore. 


Korban sampai saat ini masih menjalani proses perobatan di rumah sakit, Korban mengalami luka bakar sekitar 70 persen di sekujur tubuhnya


Kini, Sulaiman pun telah ditahan di Polsek Medan Tembung dengan disangkakan Pasal 187 KUHPidana.(*) 


ACFFEST 2024 Awali Roadshow Movie Day di Tanah Deli

Mei 18, 2024


Medan, -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memulai rangkaian Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 dengan menggelar Movie Day di Kota Medan, Sumatera Utara. Acara yang ditujukkan untuk menggalang partisipasi nyata dari masyarakat khususnya generasi muda dalam upaya pencegahan korupsi, disambut antusias oleh peserta yang hadir, mulai kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas film, hingga masyarakat umum. 


Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Medio Venda, menyambut baik antusiasme masyarakat yang hadir. Menurutnya, acara ini juga bisa menjadi kesempatan baik untuk mengingatkan kembali mengenai bahaya korupsi dan nilai antikorupsi yang dikemas dalam bentuk audio visual melalui gerakan kampanye film. Apalagi Movie Day kali ini juga turut memutar tiga film pendek besutan ACFFEST berjudul ‘Ada Yang Salah Dengan Cinta’ karya Nanda Rahmadya, ‘Titip Sendal’ karya komunitas Historia (Pontianak), serta ‘Labirin Lembusora’ karya Javora Studio (Kab. Blitar).


“Film itu media pembelajaran tanpa menggurui. Untuk itu, melalui ACFFEST yang sudah berjalan 10 tahun ini, kita ingin menularkan budaya baik terkait antikorupsi pada masyarakat, sehingga kita butuh bantuan pada sineas nasional maupun lokal untuk yuk sama-sama berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi melalui penyebaran nilai-nilai baik lewat film,” jelas Medio dalam talkshow Movie Day di Cinepolis Plaza Medan Fair, Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/5). 


Menurutnya pertumbuhan perfilman di Medan cukup signifikan bahkan festival film bergengsi seperti Medan Lake Toba Film Festival hingga Medan Film Festival rutin digelar setiap tahunnya. Beberapa film berlatar belakang Sumatera Utara dengan membawa budaya batak pun laris di pasaran. Sehingga, KPK ingin mengajak lebih banyak sineas lokal di Tanah Deli serta seluruh lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi menyebarkan nilai-nilai antikorupsi lewat karya film di ajang ACFFEST 2024.


“Kalau tidak punya pengalaman membuat film, jangan khawatir, kita akan bantu membuatkan. Teman-teman tinggal submission karya seperti ide cerita ke kita. Kalau nanti karyanya ternyata terpilih, akan kita berikan mentoring dan kita danai pembuatan filmnya,” jelasnya. 


Di tahun 2024 ini, ACFFEST memiliki kategori Kompetisi Nasional dengan lima menu kompetisi. Mulai kompetisi produksi proposal ide cerita, film pendek fiksi, proposal ide cerita gratifikasi untuk media sosial, film pendek fiksi animasi, sampai re-match produksi proposal ide cerita dari finalis ACFFEST 3 tahun terakhir. 


“Melalui kompetisi ini, kita tidak berharap budaya yang diangkat hanya budaya antikorupsi saja tapi ajang ini juga bisa digunakan untuk memperkenalkan kembali budaya Medan-nya sendiri agar lebih dikenal masyarakat luas. Sehingga bisa dinikmati oleh pecinta film seluruh Indonesia,” tambah Medio. 


Sutradara dan penulis naskah film Rahabi Mandra yang turut hadir di lokasi, berbagi tips terkait pembuatan ide cerita pendek yang mampu dilirik di ajang ACFFEST. Rahabi menekankan pentingnya memilih cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari yang memiliki salah satu unsur dari 9 (sembilan) nilai antikorupsi (jujur, mandiri, tanggung jawab, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras). Hal ini bertujuan agar pesan antikorupsi dalam film dapat tersampaikan dengan mudah kepada masyarakat. 


“Film itu adalah karya kolaboratif, tidak dibuat sendirian. ACFFEST sudah mengulurkan tangan untuk teman-teman, silahkan disambut. Jangan sendirian, ramean juga boleh. Bergerak sekarang, ada peluang coba masukan ide kita jangan cuman disimpan doang. Saya menantang kalian untuk mengirimkan ide cerita ke ACFFEST untuk kita wujudkan bersama,” tegas Rahabi. 


*Tentang ACFFEST 2024*

Menandai satu dekade berkarya, helatan ACFFEST 2024 resmi dibuka di Bandung pada tanggal 30 April 2024 dengan tema ‘Satu Dekade Berkarya, Berantas Korupsi Lewat Seni’. Tercatat selama 10 tahun, ACFFEST sudah melahirkan 47 karya ide cerita serta 118 film pendek fiksi yang berhasil eksis di berbagai platform, seperti YouTube, Maxstream, Cinemaworld, Pesawat Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia, Genflix, hingga Bioskop Online.


ACFFEST 2024 akan terus berlangsung hingga November 2024 dengan berbagai rangkaian acara menarik dalam tujuh kategori utama. Pertama, Kompetisi Nasional yang melibatkan sineas lokal dengan output film-film hasil kompetisi. Kedua, Kompetisi Sinema Aksi untuk Komunitas, sebagai inisiatif baru di ACFFEST 2024, menampilkan Pemutaran Film Antikorupsi untuk menyebarkan budaya antikorupsi kepada berbagai komunitas. 


Ketiga, helatan Movie Day, yaitu roadshow pemutaran dan diskusi film antikorupsi di 10 kabupaten/kota di Indonesia (Medan, Banda Aceh, Makassar, Semarang, Malang, Kupang, Kabupaten Sumbawa, Kota Palu, Singkawang, dan Balikpapan). 


Keempat, International Movie Competition and Screening untuk memperingati satu dekade ACFFEST dengan mengundang 10 negara ASEAN PAC mengikuti kompetisi, diskusi, dan pemutaran film antikorupsi. Kelima, Community Development sebagai upaya KPK dalam mengelola komunitas sineas untuk terus memproduksi film dengan nilai-nilai antikorupsi. 


Terakhir, kategori keenam dan ketujuh, yakni Ajang Apresiasi (Awarding Night) dengan memberikan penghargaan kepada peserta kompetisi ACFFEST serta kesempatan untuk mempererat hubungan dengan mitra kerja KPK (pemerintah, BUMN, kampus, hingga komunitas film). Mitra-mitra ini memainkan peran penting untuk memperluas jangkauan dan dampak ACFFEST dalam menyebarkan gerakan sosial antikorupsi.


KPK akan memberikan apresiasi berupa biaya produksi kepada 12 finalis terpilih pada kategori ide cerita untuk dapat memproduksi ide ceritanya. Tidak hanya itu, finalis ACFFEST juga akan mendapat serangkaian pembekalan dan mentoring dari sineas-sineas ternama nasional.


KPK berharap ACFFEST 2024 dapat membuka peluang kolaborasi bagi komunitas film Tanah Air untuk mengembangkan ide, program, maupun inovasi inspiratif demi pemberantasan korupsi yang lebih masif. Adapun film-film ACFFEST sebelumnya juga dapat disaksikan melalui kanal youtube KPK RI. Informasi terkini seputar ACFFEST 2024 dapat diakses melalui media sosial Instagram @acffest.kpk dan twitter @acffest.

(*/Red) 

Anak Gorok Ibu Kandung Hingga Tewas di Medan, Pelaku Kesal Karna Anaknya Dimarahi

April 03, 2024


MEDAN, - Megawaty (55) tewas setelah digorok Wem Pratama (33) anak kandungnya di rumah Jalan Tuba III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. 


Pelaku tega melakukan itu karena kesal melihat sang ibu memarahi anaknya.


Kepala Lingkungan 13, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Maisal Putra, mengatakan pihaknya mendapatkan informasi tersebut pada Rabu (3/4) dini hari. Dia kemudian langsung datang ke lokasi.


"Tadi sekitar pukul 01.00 WIB saya ditelepon keluarganya, bahwa si pelaku ini sedang diamankan di rumah karena membunuh ibunya. Jadi saya datang ke lokasi," kata Maisal Kamis (3/4/2024).


Maisal mengungkapkan Wem baru saja datang dari Batam bersama seorang anaknya berumur 5 tahun dan tinggal di rumah ibunya.


"Nah, jadi saya sempat tanya ke pelaku, kenapa sampai tega membunuh ibunya sendiri. Padahal dia baru datang dari Batam. Si pelaku ini bilang karena kesal dengan ibunya. Karena ibunya ini memarahi anaknya," katanya.


"Jadi sebelumnya si pelaku membeli jajanan ke anaknya. Terus anaknya ada membagikan ke anak lain. Dimarahi ibunya ini lah. Dari situ dia kesal. Katanya dia depresi," lanjutnya.


Sementara itu Wem mengakui telah membunuh ibu kandungnya. Salah satu alasannya membunuh karena kesal dimarahi.


Awalnya Wem mengatakan dia sudah tidak memiliki rasa kasihan dengan orang tuanya.


"Nggak, rasa kasihan ku sudah habis, benar ku bilang rasa kasihanku sudah habis," kata Wem di video yang dibagikan kepling 13.


"Iya karena direpeti juga," ucap Wem saat ditanya alasan membunuh ibu kandungnya.


Kapolsek Medan Area Kompol Hendrik Aritonang pun membenarkan peristiwa itu.


"Iya benar. Pelaku sedang ditahan untuk menjalani proses lebih lanjut. Besok akan disampaikan untuk lebih jelasnya," ucapnya.(*) 

Buat Konten Ujaran Kebencian, Pria di Sumut Ditangkap Tim Siber Polda Sumut

November 27, 2023






Medan - Polda Sumut menangkap seorang pria yang melakukan ujaran kebencian melalui media sosial. Pelaku ditangkap usai video ujaran kebencian itu viral di media sosial.


Pria yang diamankan itu berinisial LDS (57) . Dalam video viral itu, pelaku mengunggah rekaman yang menyebut agar Israel untuk menghabisi rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina. Unggahan LDS, juga menyulut kemarahan di tengah simpati dan empati atas konflik di Palestina sedang menguat.

"Selamat sore habisi saja Rumah Sakit Indonesia. Kaum Palestina lebih baik kau mati bunuh diri, dari Israel bunuh kamu. Sedikit-sedikit, kamu apa ke agama. Habisi muslim itu, semua," ucap LDS dalam video viral itu.

Dalam video itu, dia juga meminta Israel untuk membantai umat Muslim di Palestina. Termasuk warga Indonesia yang tengah berada di sana.


"Hai kaum Israel, bantai semua itu. Baik, Indonesia yang ada disana, bunuh semua. Indonesia terlalu banyak komentar, kalau perlu kasih bom Indonesia, di Jakarta sana. Kamu pikir rumah sakit disana (Palestina), disini aja banyak yang tidak mampu berobat. Bantai orang Indonesia yang di Palestina sana," katanya.


Usai video itu viral di media sosial, polisi yang mendapat informasi soal unggahan LDS, langsung melakukan penyelidikan. LDS diketahui beralamat di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Polda Sumatra Utara, kemudian berkoordinasi dengan Polda Papua Barat. Dari informasi yang diperoleh polisi, ternyata LDS tengah berada di Kabupaten Toba, Sumut.


"Dirinya (pelaku) diantar oleh kakaknya untuk menyerahkan diri ke Polres Toba. Kita tahu, keluarga meminta LDS untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi, Senin (27/11).


Kata Agung, LDS membuat video itu di sebuah warung di kawasan Desa Doloksaribu, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba pada 25 November 2023. Sore harinya, dia kemudian mengunggah video itu ke akun Snack Video miliknya.

Saat ini, LDS sudah ditahan di Mapolda Sumut. Dia juga sudah ditetapkan menjadi tersangka. Polda Sumut menjeratnya dengan Pasal 156a KUHPidana tentang ujaran kebencian dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Untuk motif perbuatannya, polisi masih melakukan penyidikan. Mereka juga melibatkan saksi ahli pidana dan bahasa dalam melakukan penyidikan.

“Nanti kita sampaikan, setelah kita lengkapi,” pungkasnya.(ANLT) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *