Tampilkan postingan dengan label Tasikmalaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tasikmalaya. Tampilkan semua postingan

Wujudkan Pemilu Damai, Kaops Nusantara Cooling System Tebar 1.500 Paket Sembako di Tasikmalaya

Oktober 27, 2023




Tasikmalaya, -- Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bahagia dan menyambut gembira kegiatan bakti sosial (baksos) pembagian 1.500 paket yang dilakukan oleh Operasi Nusantara Cooling System (Ops NCS) 2023-2024 di Mapolres Tasikmalaya, Jumat (27/10/2023). 


Selain itu sebagai bentuk sinergisitas Polri-TNI dalam pengamanan pemilu 2024, puluhan anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa juga mendistribusikan langsung paket sembako ke rumah-rumah warga. Bantuan sosial ini juga diserahkan ke beberapa ponpes untuk diberikan khusus kepada santri-santri.


Kaops NCS, Irjen Asep Edi Suheri menuturkan, kegiatan ini bagian dari upaya Polri dalam mendinginkan suasana menjelang Pemilu 2024. Hal ini sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo yang diteruskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar pemilu berlangsung aman dan damai.


Ia menyatakan Pemilu 2024 akan berlangsung aman dan damai dengan dukungan masyarakat Indonesia. Hal itu diungkapkan Irjen Asep usai pembagian 1.500 paket sembako di Mapolres Tasikmalaya, Jumat (27/10/2023).


Kegiatan baksos berupa pembagian sembako dan juga santunan anak yatim ini kata Kaops, merupakan upaya preemtif dari Operasi NCS. Untuk itu sambung Irjen Asep Edi, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak terpancing atas isu-isu SARA, ujaran kebencian, politik identitas dan berita bohong di media sosial.


"Kegiatan Operasi Nusantara Cooling System bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif yang berpotensi konflik sosial pada saat menjelang pemilu 2024. Untuk itu Polri akan terus berkolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat dan minta dukungan untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai," kata Irjen Asep Edi dalam keterangannya, Jumat (27/10).


Kaops berujar, upaya preemtif akan terus dilakukan seperti di Tasikmalaya pada hari ini dan di Ciamis kemarin, dengan membangun sumur bor bagi warga yang dilanda kekeringan. Selain itu pihaknya juga mengajak para tokoh agama dan ulama serta organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP) menggelorakan pemilu damai.


"Harapan kami, para tokoh-tokoh masyarakat dan ulama bisa memberikan pemahaman bahwa pemilu akan sukses bila masyarakat bersatu, tidak terpecah-belah, walau beda pilihan dalam pemilu nanti," pungkasnya.


"Para anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang mendistribusikan juga akan memberikan pesan kamtibmas kepada masyarakat agar perjalanan pemilu bisa aman dan damai tidak ada perpecahan. Sedangkan bantuan ke pondok pesantren adalah untuk membantu para santri, itulah tujuan dari Operasi Nusantara Cooling System, preemtif, preventi yang mana kegiatan untuk ciptakan situasi kondusif," sambung Kaops.


Sementara perwakilan Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam akan mendukung penyelenggaraan pemilu berlangsung aman dan damai. Ia mengajak seluruh masyarakat Kota Santri ini mensukseskan pemilu 


"Yang dikatakan oleh jenderal (Irjen Asep Edi), saya sangat mensuport atas nama masyarakat, persatuan TNI dan Polri sudah terlihat memberikan sembako kepada masyarakat, Insyaallah masyarakat ikut untuk pengamanan dan kenyamanan pemilu 2024, kami minta masyarakat untuk agar disuport tidak ada yang saling menjelek-jelekan," ucapnya.(*/Red) 

Seorang Ayah di Tasikmalaya Tega Potong Alat Kelamin Anaknya yang Berusia 5 Tahun

Desember 24, 2022



TASIKMALAYA, - Seorang ayah di Tasikmalaya, Jawa Barat tega memotong kemaluan anaknya yang masih berusia 5 tahun.


J (39), tega melakukan aksinya dengan menggunakan silet di kediamannya di Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (20/12/2022).


Dari hasil pemeriksaan, tersangka terdesak karena harus mengkhitan anaknya. Sementara itu, tersangka tidak memiliki uang karena bekerja serabutan hingga menjadi pengamen jalanan.


Sebelum aksi memotong kelamin anaknya, J sempat terlibat cekcok dengan sang istri. Mengetahui istrinya pergi belanja, tersangka langsung beraksi.


"Jadi karena cekcok sama istri, minta anaknya dikhitan sudah besar. Pelaku teringat pas ada silet lihat anaknya tidur langsung potong kemaluan korban," kata AKBP Suhardi Hery Haryanto, Kapolres Tasikmalaya saat konferensi Pers di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (22/12/22)


Dalam kesehariannya, palaku tersebut bekerja serabutan dan sebagai pengamen dari kampung ke kampung. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa selimut tikar, silet dan kulit kelamin.


Pelaku pun dijerat pasal 80 Junto 76C UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Perlindungan Anak.


"Ancaman pidananya lima tahun," ucap Suhardi.


Sementara itu, Pelaku J mengaku menyesal telah melakukan tindakan memotong alat kelamin anaknya sendiri. Ia pun hanya bisa pasrah atas rencana hukuman yang ia terima.


"Menyesal pak, mau gimana lagi udah kejadian. Saya doakan anak cepet sembuh," ujar J.(*/Red) 

Sebut Dirinya Majikan Anton, Mantan Kapolda Jabar Tanggapi Serius Orasi Menantu HRS

November 11, 2022


Tasikmalaya Jabar - Kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar unjuk rasa bertajuk "Aksi 411" di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat lalu (4/11/2022).


Rombongan massa aksi 411 ini long march dari Masjid Istiqlal ke kawasan Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat dan menggelar orasinya dilokasi itu.


Saat memimpin massa aksi 411 di Patung Kuda, Jakarta Pusat ini, dalam isi orasinya, menantu Habib Rizieq Shihab, yakni Habib Hanif Abdurrahman Al-Attas sempat menyatakan bahwa mereka adalah, “Majikan”, mereka adalah “Pemilik Bangsa” dan mereka adalah “Pemilik Kedaulatan Bangsa”. 


Video orasi dari Habib Hanif Abdurrahman Al-Attas kini viral beredar diberbagai media masa dan mendapat komentar dari berbagai kalangan, salah satunya datang dari Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) DR. Dr Anton Charliyan MPKN.


Anton Charliyan atau yang biasa disapa Abah Anton ini kepada awak media, Senin (7/11) mengatakan,”Bukan agama yang mereka perjuangkan, hanya satu tujuan mereka yaitu merebut kekuasaan,” ujarnya.


Lanjut Abah Anton,”Buktinya mereka memang mengejar kekuasaan, apa pun bentuk aksinya, baik Aksi 212, 211, 411 dll, ujung-ujungnya pasti, ‘Turunkan Presiden’, ujung-ujungnya, ‘Turunkan Jokowi’, kalau tuntutanya  sudah demikian kira-kira berarti apa lagi yang mereka tuju selain hanya sebuah kekeuasaan,”


“Kita sebetulnya sudah tidak boleh lagi mempersoalkan mayoritas dan minoritas, tapi bila seorang tamu, yang numpang di negara kita, dan sudah berani mengaku jadi ‘Majikan’, ini namanya sudah keterlaluan, tidak tahu diri dan sudah berani macam-macam, kalau begitu kita bikin jadi satu macam saja, jika kita tidak mau jadi Tuan Asing di Negeri Sendiri,” tegas Abah Anton.


Tuntutan Agama atau tuntutan Politik Kekuasaan ? Mari kita berpikir Sehat, Waras dan Jernih, jika tuntutan turunkan Presiden tetap di analogikan dan dianggap sebagai Perjuangan untuk menegakan Agama, berarti anda termasuk Golongan Super Bahlul, Hurip Waras.


Masih menurut Abah Anton, Sadarlah apa yang anda elu-elukan, apa yang anda perjuangkan dengan mati-matian hari kemarin sampai dengan hari ini, ternyata hanya untuk kepentingan segelintir manusia yang ternyata orang-orang asing yang haus kekuasaan, yang ingin merebut Bumi Pertiwi kita tercinta yang Maha Kaya, Aman, Tentram, Subur dan Makmur, yang sangat jauh dibanding dengan Negeri asalnya yang tidak pernah tentram selalu ribut, Gersang dan Kering.


Pasti mereka dengan segala upaya, bahkan tipu daya dengan mengatas namakan Agama yang penting bisa berkuasa, seperti yang selama ini terjadi di Negeri mereka, yang kemudian berusaha dijual di Negeri kita, untuk bisa mendapatkan “Tanah Surga” yang bernama “Indonesia”, lalu masih belum jerakah bahwa kita pernah ditindas Kolonial selama 350 Thn ??? ataukah kita akan bangga memilih sebagai “Bangsa Budak” yang punya “Majikan” orang asing yang kerap menjual agama untuk membungkam dan membutakan masyarakat Indonesia agar bisa mendukungnya. 


Hidup adalah aternatif berbagai pilihan siapa yang salah memilih, dia pasti yang akan rugi sendiri , tapi disini kita tidak lagi berbicara tentang diri kita sendiri, kita berbicara tentang nasib “Bangsa dan Negara”, maka untuk itu jangan sekali-kali kita gadaikan Negara ini untuk kepentigan sekelompok orang Asing yang sudah jelas-jelas haus akan kekuasaan, ini lah sesungguhnya bentuk Neo Kolonialisme yang sangat halus dan Rapih dengan mengadu domba bangsa sendiri, jika Berhasil pun merekalah yang akan jadi “Majikan”, dan bangsa Pribumi hanya akan jadi “Budaknya”. Maka dari Itu sekali lagi kita harus jadi “Tuan dirumah Sendiri”, lawan, sikat habis siapapun yang ingin merebut NKRI dengan dalih apapun juga, Merdeka." serunya. (AS/SKP) 

Detik detik Ibu di Tasikmalaya Meninggal Saat Lomba Balap Karung dalam Perayaan HUT RI 77

Agustus 18, 2022
Tangkapan Layar Video 










Tasikmalaya, BhinnekaNews71.Com -- Rini (29), ibu rumah tangga di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia setelah terjatuh saat mengikuti perlombaan balap karung. Hasil pemeriksaan, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi.


"Menurut keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi. Selain itu, korban baru 2 bulan lalu melahirkan," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono, pada Awak media, Kamis (18/8/2022).


Hartono mengatakan keluarga korban menerima kejadian ini dan tidak akan menuntut siapa pun. Korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga.


Korban terjatuh saat ikut lomba karung pada Rabu (17/8/2022) siang. Korban merupakan warga Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.(bv24) 

Bus Pariwisata Rombongan Siswa SD Terjun Ke Jurang di Tasikmalaya, 3 Tewas Puluhan Luka-Luka

Juni 26, 2022



Tasikmalaya, BhinnekaNews71.Com -- Bus pariwisata PO City Trans Utama bernomor polisi B 7701 TGA mengalami kecelakaan dengan terjun ke jurang di Jalan Raya Rajapolah, tepatnya di Kampung Cirende, Desa Manggunsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) pagi. 


Akibat bus pariwisata yang mengangkut rombongan siswa SD mengalami kecelakaan dengan terjun ke jurang di Tasikmalaya, 3 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.


Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, bus yang melaju dari arah Bandung menuju Pantai Pangandaran itu mengangkut sebanyak 59 orang rombongan pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sayang, Jatinangor. Setibanya di lokasi, sopir tak bisa mengendalikan laju kendaraan diduga akibat mengantuk.

Menurut Aszhari, hasil pengakuan sementara dari sopir bernama Dedi Kurnia Ilahi, bus tersebut oleng ke jurang lantaran ia mengantuk, sehingga hilang kendali dan terperosok ke jurang sedalam 10 meter.


Aszhari menambahkan, dalam insiden ini korban tewas sebanyak 3 orang. Ketiga korban langsung dievakuasi ke Kamar Jenazah RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya. Sementara korban luka dirawat di dua tempat berbeda, yakni RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya dan Puskesmas Rajapolah.bv24(Red) 

Bapak Dan Anak di Tasikmalaya Kompak Perkosa Gadis Dibawah Umur

April 17, 2022



TASIKMALAYA, BHINNEKANEWS71.COM -- Kejahatan pemerkosaan memilukan menimpa seorang gadis berusia 17 tahun di Kabupaten Tasikmalaya.


Korban diperkosa empat pria, Para pelaku yaitu DA (46), FA (18), YO (18) dan RE (18). Mereka sudah ditangkap personel Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.


Dua dari pelaku pemerkosaan itu merupakan bapak dan anak, DA dan FA. Keduanya memerkosa korban yang dalam keadaan mabuk akibat dicekoki minuman keras.


DA (46), seorang pelaku asusila berstatus seorang ayah mengaku mulanya memergoki anaknya FA (18) sedang memperkosa korban di kamar rumahnya usai pesta minuman keras.


Perbuatan anaknya pun dibarengi dua rekannya YO (18) dan RE (18) yang menunggu giliran untuk memperkosa korban di kamar anaknya.


Sang ayah sempat memarahi anaknya usai memperkosa korban dan pergi keluar kamar bersama rekan-rekannya.


Bukannya malah menolong korban, sang ayah justru melakukan hal sama karena tergoda melihat korban dan sudah 2 bulan ditinggal kerja istrinya ke Majalengka, Jawa Barat.


"Saya sedang tidur, saya mendengar suara gaduh di kamar sebelah (kamar anaknya). Saat saya hampiri ternyata anak dan dua temannya sedang gitu (perkosa) korban. Saya marahi, mereka keluar kamar, tapi saya lakuin juga akhirnya," terang DA saat diperiksa petugas Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya, Jumat (15/4/2022).


DA sebelumnya tak mengetahui kalau korban sudah dicekoki minuman keras oleh anak dan dua rekannya yang sama memperkosa korban.


Baru setelah kejadian, lanjut DA, anak dan kedua temannya menyebut sengaja mengajak korban menenggak minuman keras karena ingin berhubungan badan.


Akibat kejadian itu korban saat ini hamil 7 bulan dan kebingungan sampai akhirnya berani melaporkan ke Kepolisian kejadian yang dialaminya pada September 2021 lalu tersebut.bv24(Red) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *