Serang -- Puluhan karyawan PT Prima Indah Lestari (PIL) menggelar aksi demo mogok kerja di depan PT PIL di kawasan Junti, Desa Junti, Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis (4/5/23).
Dalam tuntutannya, Karyawan yang terdiri dari perempuan itu menolak perubahan sistem pengupahan kerja, dari harian lepas dengan upah sebesar Rp. 10.000 perjam dengan durasi kerja selama 11 Jam. Dan rencananya perusahaan ingin merubah dengan sistem borongan Rp 150 (seratus lima puluh rupiah) perkilo.
"Hari ini kami melakukan aksi demo juga mogok kerja, kami menolak sistem perubahan upah, kami ingin perusahaan kembalikan sistem upah kami yang semula Rp 10.000 perjam, dan kami tidak mau borongan dengan upah perkilo 150 rupiah," ujar salah satu karyawan.
Disisi lain, Tolopan S, selaku HRD perusahaan mengatakan, bahwa kebijakan perusahaan merubah sistem sudah melalui analisa sehingga ada evaluasi perubahan pengupahan.
"Ini kebijakan dari perusahaan, setelah ada analisa dan evaluasi yaitu beberapa hal, Mungkin sudah dengar kan sebelum lebaran mau dirubah sistemnya, dan dengan ini kita akan tetapkan hasilnya, cuma kita naikan dari Rp 150 rupiah menjadi 200," ujar Tolopan.
Dia berharap karyawan memahami kebijakan perusahaan, sehingga mau menerima perubahan sistem tersebut, " Tolong dipahami ya semua, perusahaan tetap mau berjalan, itu kembali kepada ibu ibu disini, jika masih mau ikutin perusahaan ya silahkan kerja, jika tidak, kami akan merekrut orang baru," ujar Tolopan didepan karyawan saat menyampaikan tuntutannya.
Sementara, karyawan tetap menolak pernyataan yang disampaikan HRD, mereka menganggap bahwa pengupahan itu dianggap tidak manusiawi dengan memberikan perkilo 200 rupiah, dan karyawan meminta mengembalikan sistem gaji mereka dengan RP. 10.000 per jam.
Sementara dari beberapa keterangan karyawan juga mengeluhkan selama bekerja bertahun-tahun, belum diangkat menjadi karyawan, serta tidak memiliki BPJS ketenagakerjaan dan mirisnya setiap momen hari raya, kebijakan seperti THR mereka tidak pernah diberikan.(Red)