Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan

Tidak Lupakan Sejarah, Siswa SPN Polda Banten Kunjungi Museum Polri

Juni 27, 2022







Jakarta, BhinnekaNews71.Com -- Sebanyak 168 siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Banten mengunjungi Museum Polri yang berada di Jl. Trunojoyo No.3 Jakarta Selatan pada Senin (27/06) sekitar pukul 09.30 Wib.


Kombes Pol Noffan Widyayoko selaku Ka SPN Polda Banten dampingi siswa SPN Polda Banten mengunjungi museum Polri, dalam rangka program pendidikan dan pelatihan Bintara Tahun 2022.


Pada saat siswa SPN Polda Banten mengunjungi museum Polri disambut oleh Sespusjarah Polri Kombes Pol Bagas Uji Nugroho dan memberikan arahan kepada siswa SPN Polda Banten. “Saya ucapkan selamat datang siswa SPN Polda Banten di museum Polri, dapat saya sampaikan bahwa museum Polri ini didirikan tahun 2009 dan pada tahun 2021 museum Polri di moderenisasi dan revitalisasi, sebelum siswa memasuki museum diharapkan mematuhi dan memahami prosedur yang ada di museum Polri. Saya harapkan dengan adanya kegiatan ini siswa sebagai generasi penerus dapat memahami dan menjaga sejarah Polri serta menjadikan kegiatan ini sebagai ajang pembelajaran untuk para siswa,” ujar Bagas.


Ka SPN Polda Banten Kombes Pol Noffan Widyayoko mengatakan tujuan utama kegiatan siswa SPN Polda Banten adalah untuk lebih tau sejarah Polri. “Tujuan utama kami adalah untuk siswa mengenal dan memahami tentang tugas dan peran Polri dari masa ke masa. Kami juga memberikan motifasi kepada siswa terkait tugas kepolisian,” kata Noffan.


Noffan berharap setelah kegiatan ini siswa jadi lebih tau tentang kepolisian. "Saya berharap setelah kegiatan ini siswa lebih mengenal tentang sejarah kepolisian dan saat menjadi anggota Polri para siswa bisa menjalankan tugasnya dengan baik," harap Noffan. (Bidhumas)

Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 di Kepulauan Yapen Berlangsung Khidmat

November 11, 2021





KEPULAUAN YAPEN, BHINNEKANEWS71.Com -- Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2021, telah berlangsung rangkaian kegiatan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 yang berlokasi di Lapangan Alun-alun Trikora Serui, Taman Makam Pahlawan Serui dan di Pelabuhan Serui, Kab. Kepulauan Yapen, Rabu (10/11/2021).

Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang dipimpin langsung oleh Frans Sanadi, B. Sc, S.Sos, M.Ba, dalam amanatnya mengatakan, "Hari pahlawan tidak hanya sekedar diperingati setiap tanggal 10 November saja, namun lebih dari itu, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI perlu terus dikenang sepanjang masa, hari pahlawan ditahun 2021 ini bertemakan "Pahlawanku Inspirasiku", apa yang telah dilakukan para pahlawan kiranya dapat menginspirasi dan memotivasi kita semua untuk meneruskan perjuangan mereka, kalau dulu para pahlawan berjuang dengan mengangkat senjata sekarang kita berjuang untuk kemajuan bangsa ini dan melawan pandemi covid 19 yang saat ini sedang melanda dunia".


"Peringatan Hari Pahlawan kali ini diharapkan dapat berlangsung secara khidmat dan tidak kehilangan makna, namun dapat memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran bangsa untuk bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, nilai-nilai kepahlawanan seperti percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, rela berkorban, saling membantu dan gotong royong juga perlu terus dirawat dan dipupuk agar dapat tumbuh bersemi di dalam hati sanubari setiap rakyat indonesia", sambungnya.



"Semangat kepahlawanan yang terus menyala dapat dijadikan sebagai motor penggerak dalam upaya kita mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita pendiri negeri ini yakni, bila setiap anak bangsa Indonesia tertanam semangat dan nilai-nilai kepahlawanan tersebut, maka kita akan bisa menyelesaikan berbagai masalah ini, dengan menjadi pahlawan masa kini yang memiliki jiwa menolong sesama, saling menghargai dan saling menghormati satu sama yang lainnya, Saudara-saudara yang berbahagia, saya juga menghimbau kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat untuk bersama-sama kita menghargai jasa para pahlawan dengan melanjutkan perjuangan mereka untuk tetap bersatu mengisi kemerdekaan dengan membangun negeri ini, terlebih khusus di Kabupaten Kepulauan Yapen menuju masyarakat yang semakin nyaman semakin maju dan semakin sejahtera jangan sia-siakan perjuangan para pahlawan yang telah rela berkorban jiwa dan raganya demi bumi Pertiwi ini", tutupnya.


Usai kegiatan upacara,  dilanjutkan  dengan kegiatan Ziarah Nasional di Taman Makan Pahlawan (TMP) Newi Serui yang dipimpin oleh Letkol Inf Leon Pangaribuan, S.H Dandim 1709/Yawa yang diteruskan dengan peletakan karangan bunga dan penaburan bunga dimakam para pahlawan, serta diakhiri dengan penaburan bunga di Pelabuhan Serui, yang ditujukan untuk memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang gugur di lautan dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia.


Seluruh rangkaian kegiatan turut dihadiri oleh,

AKBP Ferdyan Indra Fahmi Kapolres Kep. Yapen, Marcelo Bella, SH.MH Kajari Serui, Yohanis G. Raubaba Ketua DPRD Yapen, Mayor Inf Agus H. Widagdo Kakanminvetcad VXII-05 Serui, Jastin Simanjuntak Wakil Ketua I DPRD Yapen, Fridolin Warkawani Wakil ketua 2 DPRD Yapen, Ir. Nurhadi Alhuri, M.Si Kepala Dinas Perhubungan, Ir. Wahyudi Irianto Asisten 3 Setda Bagian Umum Kab. Kep. Yapen, Kapten Inf Albertus Ansanai Wadanramil 1709-01/Yapsel, Kapten Inf Marcelus Warobai Danramil 1709-02/Yaptim dan Letda laut Hari Setyawan Danposal Serui. (Yakonias) 

Sosok Anak Muda Papua Pernah Bersinar Di Era Tahun 90

November 11, 2021


PAPUA, BHINNEKANEWS71.Com -- Aris Toteles Masoka laki - laki yang cuman lulusan STM Kotaraja tetapi pemahaman dan keahlian beliau tentang mesin di atas rata - rata, sosok anak muda Papua yang pernah bersinar di era tahun 90an yang merintis karirnya di dunia automotif.

Sosok pribadi yang ramah & santun. Lelaki yang lahir & dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, tepat nya dikampung harapan distrik sentani timur pada masa kolonial belanda disebut Kotanica ( pusat administrasi Belanda ) disana ia tumbuh dan dibesarkan dengan bakat khusus yang telah di Anugerahkan Tuhan untuk sosok anak muda ini.

Masih hangat diingatan saya tentang sosok Arie ia Kakak komplex saya dikampung harapan sentani, sewaktu saya masih duduk di bangku SD saya sering mengamati aktivitas keseharian kakak Arie di rumahnya, ia suka merakit motor & mobil. Dunia Automotif itu tak terlepas dari keseharian beliau, selain berburu dan memancing.

Mimpi buruk itupun tiba, 10 November 2001, pasca insiden pembunuhan Alm, Tokoh Pejuang Kharismatik Bapak Bangsa Papua ( Dhortheys Hiyo Eluay ) anak muda inipun turut serta diculik karena ia merupakan salah satu orang kepercayaan & supir khusus Bpk. Theys Hiyo Eluay yang pada saat itu bersama - sama berkendara didalam satu mobil, entah dimana keberadaan Kakak Arie, sampai saat ini keluarga Kakak Arie pun masih bertanya - tanya dan berharap suatu saat bisa berjumpa kembali dengan Kakak Arie.

Arie Toteles Masoka Mutiara Hitam Papua yang hilang entah kemana. Kejadian misterius itu menjadi memoria passionis bagi Rakyat Bangsa Papua.

18 Tahun silam. . .

November yang Kelabu. . .

P.B  ( Kotanica, 10 November 2019 )

(Yakonias Mofu) 

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Indonesia Jatuh dan Terbakar

September 27, 2021



JAKARTA, BHINNEKANEWS71.Com - Hari ini 24 tahun lalu, terjadi kecelakaan penerbangan terparah di Indonesia yang melibatkan pesawat Garuda Indonesia Airbus A300-B4. Senin 27 September 2021.

Pesawat dengan nomor penerbangan GA 152 itu jatuh dan terbakar di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada 26 September 1997 pukul 13.18 WIB.

Mengutip Harian Kompas, 27 September 1997, kecelakaan itu menewaskan 222 penumpang dan 12 awak pesawat.

Tak hanya itu, kecelakaan yang sangat parah itu juga menyebabkan para korban tidak dapat dikenali identitasnya satu per satu.

Untuk mengidentifikasi korban, pihak Garuda harus meminta bantuan para wakil keluarga korban dengan memberangkatkan mereka ke lokasi jatuhnya pesawat.

Berdasarkan laporan jurnalis Kompas, Sahnan dan Surya Makmur Nasution, pesawat tersebut jatuh dan hancur dalam keadaan hangus terbakar, bahkan masih terlihat api menyala.

Tak hanya itu, kecelakaan yang sangat parah itu juga menyebabkan para korban tidak dapat dikenali identitasnya satu per satu.

Untuk mengidentifikasi korban, pihak Garuda harus meminta bantuan para wakil keluarga korban dengan memberangkatkan mereka ke lokasi jatuhnya pesawat.

Pilot yang bertugas mengemudikan pesawat Garuda Indonesia Airbus A300-B4 dengan nomor penerbangan GA 152 itu dalah Capt Rachmo Wiyogo.

Direktur Utama Garuda Indonesia saat itu, Soepandi, mengatakan, pesawat tersebut bertolak dari Bandara Cengkareng pukul 11.30 WIB.

Pesawat tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Polonia, Medan pada pukul 13.58 WIB. 

Sebelum terjadi kecelakaan, kontak terakhir dari pilot yang diterima oleh petugas bandara sekitar pukul 13.18 WIB dengan posisi pesawat menuju ke arah Bandara Polonia.

Selanjutnya, pesawat itu tidak terlihat lagi di radar.

Sementara itu, Direktur Operasi Garuda Indonesia, Dharmadi mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat berada di tanah datar dan sedikit berbukit, di dekat perkampungan.

Ia menjelaskan, pada saat pesawat akan mendarat, tingkat visibility (jarak pandang) sekitar 600 sampai 800 meter.

Diketahui, di sekitar daerah itu untuk keamanan terbangnya dengan ketinggian 7.500 kaki. Daerah aman ini sudah termasuk sektor 25 miles.

Mengutip Harian Kompas, 9 Oktober 1997, tragedi itu terjadi akibat miskomunikasi antara menara pengendali lalu lintas Bandara Polonia dengan pilot pesawat tersebut

Akibat miskomunikasi itu, pesawat menabrak gunung dan terbakar dan jatuh.

Untuk diketahui, Bandara Polonia dibagi dalam tiga sektor. Sektor utara ketinggian pesawat minimal 1.500 kaki, sektor tenggara (selatan ke timur) 7.500 kaki, dan sektor barat daya (selatan ke barat) 9.500 kaki.

Radius sektor ini 25 mil, dan di dalam sektor itu Garuda Indonesia turun ke ketinggian 3.000 kaki, bahkan disuruh turun lagi ke 2.000 kaki oleh menara.

Ini dilakukan untuk persiapan masuk ke bandara lewat Medan VOR (VHF omni range). 

VOR ini, lewat pancaran frekuensi radio tertentu yang ditangkap oleh instrumen pesawat, menunjukkan di mana arah bandara yang dituju.

Radio altimeter yang baru berfungsi otomatis pada ketinggian 2.500 kaki ke bawah ini memancarkan gelombang sonar ke permukaan bumi, dipantulkan, dan ditangkap lagi oleh pesawat.

Pancaran itu menyebutkan berapa tinggi pesawat dari permukaan bumi, sehingga seharusnya jika semua radio altimeter berfungsi baik (ada dua buah), pilot pasti tahu berapa ketinggian pesawatnya dari muka tanah.

Namun, ketika itu terjadi miskomunikasi antara menara pengendali lalu lintas dengan pilot pesawat tersebut. Akibatnya, beberapa menit kemudian pesawat itu menabrak gunung dan terbakar dan jatuh.

Insiden yang menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat itu tercatat sebagai kecelakaan pesawat terburuk dalam penerbangan di Indonesia.

Selain itu, jumlah korban tak hanya dari penduduk Indonesia saja.

Penumpang dari luar terdiri dua warga negara Inggris, satu warga negara Perancis, enam warga negara Malaysia, empat warga negara Jerman, dua warga negara Amerika Serikat, dan dua warga negara Kanada. (*) 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *