Oleh : Baharuddin, ST., MT.
Kota Padang, -- Dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, tim dosen pengabdian Departemen Teknik Elektro Universitas Andalas melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dipanti Anak Mentawai dan Yatim H Syafri Moesadi bandar buat, Padang. Lokasi tersebut dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena Permasalahan yang terjadi pada Panti Anak Mentawai dan Yatim H Syafri Moesa dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan mitra mengenai teknologi penetasan telur dan minimnya sumber pemasukan dan tingginya pengeluaran menyebabkan adanya ketakutan apabila tagihan listrik menjadi semakin meningkat. Tingginya pengeluaran ini mengakibatkan sulitnya mengembangkan produktifitas dari sumber penghasilan yang dapat dioptimalkan seperti pada peternakan ayam, yang telah dimiliki sehingga panti ini membutuhkan pembinaan untuk menormalisasi kembali sumber daya yang ada.
Permasalahan produksi dan manajemen mitra paling krusial terjadi pada ketidakmampuan pengurus mengembang biakan ayam, dimana usaha mitra ini, masih dikelola dengan cara tradisional, sehingga hasil penetasan telur belum mencapai optimal. Dengan teknologi yang ditawarkan dari tim pengabdian fakultas teknik, yaitu berupa pembuatan alat penetasan telur otomatis, dapat membantu penetasan telur mencapai pada keadaan yang optimal.
Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang akan dilakukan merupakan salah satu kegiatan pengabdian yang berada dalam institusi Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) Padang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat rutin dilakukan staf pengajar setiap tahunnya dengan mengangkat topik sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing dosen dan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa FT Unand, khususnya mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro sehingga tidak hanya memberikan manfaat utama bagi masyarakat berupa upaya untuk mengatasi permasalahan kesehatan juga menjadi salah satu media pembelajaran bagi mahasiswa dalam meningkatkan pengalaman dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan mengangkat topik tentang “Pembuatan Teknologi Penetasan Telur Ayam Untuk Membantu Mitra Panti Anak Mentawai dan Yatim H Syafri Moesa Untuk Tumbuh Kembang Dengan Usaha Peternakan Ayam di Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang” . Hasil dan luaran yang diberikan dalam pengabdian ini adalah mitra panti mendapatkan 2 mesin penetas telur full otomatis dan penstabil tegangan berupa UPS. Pemanfaatan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai alat elektronik yang fungsi utamanya adalah sebagai penyedia listrik cadangan pada mesin penetas telur otomatis, bila sumber energy listrik dalam keadaan tidak hidup, yang spesifikasi daya listriknya sebesar 1400 Watt.
|
Ketua Pengabdian, Baharuddin ST.,MT
|
Lokasi tersebut dipilih karena sebelum kegiatan dimulai, Tim pengabdian yang diketuai oleh Baharuddin, ST MT terlebih dahulu melakukan survei disana, dimana tempat tersebut akan direncanakan melaksanakan kegiatan pengabdian. Peternakan ayam yang dimiliki panti dapat menampung 1500 ayam, peternakan ini telah bekerja sama dengan rumah makan disekitaran kota padang, sehingga ketika kondisi ayam sudah layak panen, beberapa pihak rumah makan akan mengambil ayam potong dari peternakan ini. Namun karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki, peternakan ini hanya mampu membesarkan ayam dari anakan ayam yang dibeli dan belum mampu mengembangbiakan ayam dengan menetaskan ayam dari telur, sehingga modal peternakan ayam menjadi lebih besar terlepas dari biaya pakan yang harus dikeluarkan.
Permasalahan yang terjadi pada Panti Anak Mentawai dan Yatim H Syafri Moesa dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan mitra mengenai teknologi penetasan telur dan minimnya sumber pemasukan dan tingginya pengeluaran menyebabkan adanya ketakutan apabila tagihan listrik menjadi semakin meningkat. Tingginya pengeluaran ini mengakibatkan sulitnya mengembangkan produktifitas dari sumber penghasilan yang dapat dioptimalkan seperti pada peternakan ayam, yang telah dimiliki sehingga panti ini membutuhkan pembinaan untuk menormalisasi kembali sumber daya yang ada.
Permasalahan produksi dan manajemen mitra paling krusial terjadi pada ketidak mampuan pengurus mengembang biakan ayam, dimana usaha mitra ini, masih dikelola dengan cara tradisional, sehingga hasil penetasan telur belum mencapai optimal. Dengan teknologi yang ditawarkan dari tim pengabdian fakultas teknik, yaitu berupa pembuatan alat penetasan telur otomatis, dapat membantu penetasan telur mencapai pada keadaan yang optimal.
Solusi yang diberikan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah Pemanfaatan teknologi sistem otomatisasi penetasan telur, memanfaatkan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai alat elektronik yang berfungsi sebagai penyedia listrik cadangan pada mesin penetas telur otomatis. UPS ini sangat berguna ketika sumber energy listrik dalam keadaan off atau tidak hidup, serta melakukan pelatihan untuk perawatan Uninterruptible Power Supply (UPS).
Metode dan tahapan pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini diantaranya sebagai berikut:
a.Analisis kelemahan dan rencana pengembangan usaha mitra.
Kelemahan dari mitra Panti Anak Mentawai dan Yatim H Syafri Moesa dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan mitra mengenai teknologi penetasan telur dan juga kurangnya sumber pemasukan serta tingginya pengeluaran, hal ini menyebabkan tak sanggupnya membayar tagihan listrik bila terjadi pemakaian listrik yang meningkat. Tingginya pengeluaran ini mengakibatkan sulitnya mengembangkan produktifitas dari sumber penghasilan yang dapat dioptimalkan seperti pada peternakan ayam, yang telah dimiliki sehingga panti ini membutuhkan pembinaan untuk menormalisasi kembali sumber daya yang ada. Sehingga solusi yang ditawarkan dari tim pengabdian adalah pemanfaatan teknologi sistem penetasan telur full otomatis.
b.Memberikan pelatihan dan pembinaan pada mitra.
Memberikan pelatihan cara mengoperasikan alat penetasan telur dan dikombinasikan dengan penggunaan Uninterruptible Power Supply (UPS). dengan pelatihan ini, usaha mitra dapat menyelesaikan permasalahan produksi dan manajemen sebagai titik lemah yang dihadapi mitra saat ini. Jika dibandingkan sebelum pelatihan, dimana usaha mitra ini, masih dikelola dengan cara tradisional, sehingga hasil penetasan telur belum mencapai optimal. Dengan teknologi yang ditawarkan dari tim pengabdian fakultas teknik, yaitu berupa pembuatan alat penetasan telur full otomatis, dapat membantu penetasan telur mencapai pada keadaan yang optimal.
c.Memberikan evaluasi untuk kemajuan pengembangan.
Tim pengabdian pada masyarakat mengevaluasi sejauh mana hasil yang dicapai setelah pelatihan pemanfaatan teknologi tetas telur secara full otomatis. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat keberhasilan penerapan teknologi yang diberikan. Dan juga melakukan sharing informasi berupa tanya jawab dalam bentuk WA group, jika ada permasalahan yang terjadi setelah pengabdian ini dilaksanakan. Dan dengan adanya komunikasi WA group, mitra panti tidak merasa ketakutan jika ada muncul masalah pada alat penetas telur tersebut.
d.Memberikan pendampingan terhadap pengembangan usaha mitra.
Tim pengabdian pada masyarakat setelah melakukan evaluasi, maka juga melakukan pendampingan terhadap usaha mitra. Hal ini dilakukan agar mitra dapat lebih cepat meningkatkan usaha, agar pendapatan mitra dapat bertambah. Sehingga kekurangan kekurangan selama ini, bukan lagi menjadi masalah, tetapi sudah dapat diatasi dengan meningkatnya produksi peternakan, tanpa ada ketakutan akan kegagalan, seperti sebelum pelaksanaan pengabdian ini.
Rencana tahapan selanjutnya adalah mengembangkan teknik penetasan telur secara otomatis dengan biaya produksi sekecil mungkin, dengan cara mengontrol kondisi mulai dari pemeriksaan telur yang layak tetas sampai pada pemeliharaan ternak ayam yang berkualitas, agar produksi daging ayam dapat meningkat daging ayamnya dari biasanya. Sehingga hasil produksi ayam pedaging mampu meningkatkan pendapatan panti anak yatim. Dan juga dosen dari tim pengabdian masyarakat berkewajiban selalu melakukan evaluasi dari kegiatan yang telah terlaksana. Sebagai salah satu bentuk evaluasi tersebut, kami membuatkan WA Group antara pengurus panti anak yatim dengan tim pengabdian. Terutama jika ada permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian.
Hasil coba yang telah dilakukan di tempat mitra pengabdian, menghasilkan 100% telur menetas dengan sempurna dan juga kuantitas jumlah telur yang di tetaskan lebih banyak dari sebelum adanya tim pengabdian melakukan kegiatan pengabdian di tempat mitra. Kondisi ini berhasil dengan sempurna karena tim pengabdian mengoperasikan Uninterruptible Power Supply (UPS) kepada mitra. Dengan adanya UPS yang dimanfaatkan oleh mitra, praktis listrik PLN tidak akan pernah terputus, sehingga alat penetas telur tidak pernah mengalami gangguan sumber energi listrik. Kondisi ini sangat berbeda ketika sebelum adanya tim pengabdian dari Fakultas mengadakan pengabdian di tempat mitra.
Baharuddin,ST., MT dan tim pengabdian Departemen teknik Elektro Unand memberikan materi dan pelatihan bagaimana cara penggunaan teknologi mesin penetas telur ayam yang dirangkai dengan penggunaan UPS. Mulai dari cara menginstal mesin tetas telur hingga rangkaiannya semua terhubung ke UPS, kemudian di tuntun sampai aplikasi tersebut telah terinstal, bahkan sampai pada semua peserta dilatih untuk mampu mengoperasikannya satu persatu. Setelah itu kami mecoba mengevaluasi sejauh mana warga dapat memahami dan mengerti cara mengoperasikannya. Sampai sampai kami terus mendampingi peserta panti, bahkan kami lakukan berkali kali sampai peserta yang mengikuti pelatihan tersebut mahir dan lancar. Kami bersyukur peserta panti tidak bosan bertanya mulai dari cara memasukkan telur hingga mengoperasikan mesin penetas telur tersebut. Semua materi tersebut kami berikan dalam pelatihan ini, jelas Baharuddin, ST., MT.
Selanjutnya, diskusi bersama warga yang dipandu oleh Bapak Rizki, M.T. berlangsung cukup hangat. Beberapa ide didapatkan oleh warga setelah mendengarkan pemaparan dari tim dosen pengabdian Teknik Elektro Unand tersebut. Kami juga menyampaikan kepada pengurus Panti, bahwa kami sangat terbuka dan siap membantu jika ada masalah dengan alat yang kami berikan, kami siap di telepon kapan saja. Alhamdulillah warga mitra sangat senang dan bahagia dengan kedatangan kami mengadakan pelatihan di sana. Pelatihan yang telah dilaksanakan ini benar benar terjadi transfer ilmu dan teknologi dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh warga masyarakat disana. Kegiatan ini diakhiri dengan dengan di diujicobakan pada setiap peserta yang hadir didalam pelatihan tersebut.(Rio)