Jakarta, -- Indonesia Berdoa yang direncanakan akan diselenggarakan di Dome Mawar Sharon Kelapa Gading, Jakarta pada 24 Agustus 2024 yang dimulai pada Pk. 15.00 WIB dengan menghadirkan sepuluh ribu pendoa dengan melibatkan berbagai Sinode-sinode dan Aras Gereja Nasional.
Konferensi pers yang berlangsung di Abbalove Industri, Jumat (19/07/2024) yang dihadiri Panitia Doa Bagi Bangsa, Sekum Ibu Cecilia Sianawati, SH., Bendum Pdt. SuyaptoTandyawasesa, M.Th., Ketua Mobilisasi Doa Pdt. Marulitua Lumbangaol, SE., S.Th. dan wakilnya Pdt. Zulfikar Nainggolan, M?Th., Wasekum Pnt Heri Pratomo, SH., Bidang Acara Pdt. Ir. Batara Sihombing serta dipandu Ketua Humas & Protokoler Dr. Antonius Natan.
Menurut Cecilia Sianawati bahwa gerakan Indonesia Berdoa merupakan visi dari Tuhan dengan latar belakang melihat kondisi situasi dunia seperti Perang Ukraina dan Rusia, Hamas dan Israel. Krisis ekonomi global, Perubahan iklim yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan, persoalan moral dan etika yang terus memburuk. Selain itu Gerakan Indonesia Berdoa ini merupakan bagian dari pengucapan syukur pada Tuhan, atas kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo selama 10 tahun di Indonesia. Serta menyambut pemerintahan baru yang terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Warga gereja perlu mendoakan penyelenggaraan Pilkada serentak di 501 kota pada bulan November 2024, agar terpilih anak bangsa yang terbaik, takut akan Tuhan, membela kebenaran serta membangun tanah air tercinta.
“Pilkada langsung ini perlu didoakan agar berlangsung damai,” imbuhnya.
Menurut Bendum JDN (Jaringan Doa Nasional) ini banyak gereja mendapat tuntutan Tuhan agar siap menghadapi tuaian besar-besaran yang terjadi di Indonesia, namun dengan kondisi gereja- gereja harus bersatu. Gerakan Indonesia Berdoa harus dalam kesatuan tubuh Kristus agar Indonesia mampu menuju transformasi Indonesia Emas. Karena itu panitia minta dukungan dari semua pihak termasuk para ketua-ketua Sinode dan Aras Gereja Nasional.
Pada kesempatan itu, Antonius Natan mengungkapkan bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja, terlihat di medsos ada banyak pertentangan, kemerosotan moral dan etika, korupsi yang merajalela, jurang antara yang kaya dan miskin akan menumbuhkan perpecahan.
“Kita perlu berdoa, supaya Indonesia tetap dalam tuntunan Tuhan,” ujarnya menambahkan.
Senada dengan itu, Pdt. Suyapto mengingatkan bahwa kita tahu Indonesia bisa seperti sekarang juga berkat peran anak Tuhan yang turut berdoa lewat gereja.
“Kemajuan di Indonesia harus didukung seluruh umat kristiani. Maka doa itu penting dan pemimpin baru membutuhkan doa kita. Kita harus bergerak bersama berdoa untuk Indonesia dan ini akan terus bergulir,” paparnya.
Ditambahkan Maruli, mobilisasi yang kita (panitia) lakukan lebih bagaimana mengaitkan semua simpul yang sudah terjalin.
“Walau pusat acara di Jakarta semua ikut berdoa untuk bangsa di 400 kota. Kita akan berdoa pada waktu yang sama dari kota masing-masing, yang menunjukan kesatuan dan kesehatian mencintai Indonesia. Kami berharap acara ini bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Hal sama disampaikan Julfikar Nainggolan bahwa panitia perlu koordinasi untuk mobilisasi massa dengan semua lembaga- lembaga Kristen yang ada.
“Kita percaya dan rindu supaya kegerakan Indonesia Berdoa bisa berdampak bagi kemajuan Indonesia.”
Pencipta theme song lagu “Indonesia Berdoa,” Batara Sihombing mengungkapkan lagu ini akan menyentuh setiap hati dan membawa kita merendahkan diri dan meninggikan Tuhan, melalui berdoa bersama. Setiap orang bisa bernyanyi yang merupakan doa yang dipanjatkan kepada Tuhan.
Ketua Umum Gerakan Indonesia Berdoa Pdt. Kiki Tjahjadi yang rencananya akan mengajak 332 Sinode Gereja di Indonesia. Untuk bersehati dalam doa kesatuan.
Mari Warga gereja, Jemaat gereja dimanapun berada, catat tanggal 24 Agustus kita akan berdoa bersama-sama, bagi yang diluar Jabotabek manfaatkan YouTube Indonesiaberdoa agar Indonesia penuh kemuliaan Allah. Atau dapatkan informasi Gerakan Indonesia Berdoa melalui website: indonesiaberdoa.org.
(YM)