Foto: Budi Sarwono Meminta maaf pada Menko Marinves dan Warga Tapanuli (Tangkapan Layar) akun Instagram @kabupatenbanjarnegara |
BANTEN, BHINNEKANEWS71.Com - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono salah menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai penjahit. Dia kemudian minta maaf atas ucapannya itu.
Pernyataan Budhi yang menyebut Luhut penjahit viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik, dia awalnya melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara.
Budhi menyampaikan sejak menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kini keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Banjarnegara telah menurun. Kondisi BOR, kata Budhi, sempat mencapai 99 persen.
"Turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri, dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit, menteri orang Batak itu, [Luhut Binsar Pandjaitan] ya pak penjahit," kata Budhi dalam potongan video yang viral.
Dalam kesempatan itu, Budhi melaporkan bahwa pembagian jaring pengaman sosial selama PPKM level 4 dan 3 terbilang efektif dan efisien. Pembagian JPS ini sebagai kompensasi atas penerapan PPKM.
"Zona merah hampir campur hitam, namun setelah ada instruksi dari Menteri Dalam Negeri sesuai saran Pak Presiden, dan semua dijabarkan oleh Pak Menteri penjahit itu, Luhut penjahit itu, saya laksanakan instruksinya," ujarnya.
Budhi menyampaikan hal itu saat pembagian jaring pengaman sosial di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu (21/8).
Baca juga: https://www.bhinnekanews71.com/2021/08/bupati-banjarnegara-dianggap-lecehkan.html
Setelah potongan videonya viral, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui akun Instragram @kabupatenbanjarnegara kemudian mengunggah permintaan maaf Budhi kepada Luhut pada Senin (23/8). Dalam kesempatan itu, Budhi awalnya menjelaskan tentang kegiatan vaksinasi massal di daerahnya.
Di sela penjelasannya, dia mengaku tak hafal dengan nama panjang Luhut, sehingga salah sebut.
"Mohon maaf kemarin saya menyebutkan pak penjaitan, karena saya kurang hafal namanya panjang sekali, ini sekarang saya baca yang jelas dan saya mohon maaf, adalah bapak Menko Marinves, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan," kata Budhi dalam penggalan video. seperti dikutip redaksi BHINNEKANEWS71.Com dari akun Instagram @kabupatenbanjarnegara, Rabu (25/8).
Budhi mengaku tidak bertujuan menghina Luhut atas kesalahan penyebutan nama tersebut. Dia mengklaim hanya sebisanya untuk berbicara.
Budhi juga meminta maaf kepada warga Tapanuli yang memiliki marga Pandjaitan, karena pada waktu sebelumnya menyebut penjahit. Ia mengaku tidak hafal marga Tapanuli dan baru memahaminya belakangan.
"Kepada semua warga Tapanuli, kami tidak punya niat jelek untuk menghina siapa saja. Ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya, saya mohon dimaafkan yang setulus-tulusnya," kata Budhi.
"Apabila saya dianggap menghina, saya siap untuk dikutuk apapun juga," sambungnya menutup rekaman video. (*/red)
Thanks for reading Plesetkan Marga Luhut Penjahit, Bupati Banjarnegara Meminta Maaf Pada Menko Luhut dan Warga Tapanuli | Tags: Banten Daerah Headline News
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Plesetkan Marga Luhut Penjahit, Bupati Banjarnegara Meminta Maaf Pada Menko Luhut dan Warga Tapanuli
Posting Komentar